Ch. 57

174 35 3
                                    

"Ah, sudah datang? Ayo masuk." Yoona menyambut dengan senang hati saat Sehun dan Suzy sudah memasuki rumah besar mereka.

"Selamat malam." Sapa Suzy setelah membungkuk hormat, menyodorkan kepada Yoona bingkisan yang sudah ia bawa. Tidak banyak, tapi Suzy sudah berusaha sebisanya.

"Aih, jangan menyusahkan diri kalian sendiri. Terima kasih ya, Sayang." Yoona langsung memeluk erat Suzy yang hanya tersenyum canggung. Ini baru kali kedua Suzy bertemu dengan wanita cantik yang sudah melahirkan Sehun ini. Dan jujur, Suzy semakin terpesona dengan aura Yoona yang sangat menawan.

"Ayo, ayo, kita makan dulu. Tidak baik membiarkan makanan dingin." Yoona menggandeng Suzy untuk segera masuk, membiarkan anaknya masih berdiri di depan pintu seperti seorang tamu. Tak peduli juga Yoona dengan pria satu itu. Biarkan saja.

Suzy hanya menurut, membiarkan Yoona membawanya kemana saja wanita itu mau, mendengarkan apa yang wanita itu katakan mengenai Sehun, cucunya, dan keluarga kecilnya.

Suzy senang, ia jadi tahu lebih jauh bagaimana Sehun selama ini. Hal-hal yang tidak atau bahkan belum pernah Suzy lihat, sekarang dapat Suzy bayangkan. Sehun tidak semenyeramkan itu ternyata.

Dia anak yang manis.

"Mom, dad. Aku ingin menikah, lagi." Kata-kata Sehun diakhir kalimat terdengar begitu halus. Nyaris tidak dapat Siwon dan Yoona dengar jika saja ada orang lain di ruangan ini.

"Lalu?" Siwon duduk tenang, tidak banyak bicara, tidak menggoda Sehun juga. Hanya diam memperhatikan Sehun yang kebingungan sendiri dengan segala hal di kepalanya.

Diam.

Masih hening, Sehun masih tidak mengerti harus bicara apa lagi. Ada banyak kata-kata yang tersusun di kepalanya akan tetapi kenapa begitu sulit untuk ia katakan?

"Sayang?" Yoona menyadarkan Sehun, menarik kembali nyawa anaknya yang sudah melayang hampir lepas dari tubuhnya.

"Ah, sial. Susah sekali." Bisik Sehun. Menatap Yoona dan Siwon secara bergantian sebelum akhirnya mulai kembali berbicara. "Pokoknya aku ingin menikah, gadis di sampingku ini adalah calon istriku, Bae Suzy. Aku sungguh-sungguh. Aku bersumpah akan menjaganya sebaik mungkin, tidak akan meninggalkannya, dan aku janji tidak akan membuatnya bersedih."

Yoona mengerjapkan matanya bingung. Perasaan ia dan Siwon tidak mengucapkan apapun, akan tetapi kenapa anaknya ini terlihat sangat frustasi? Apa wajah mereka terlalu serius?

"Sulit sekali merangkai kata-kata bagus, otakku sudah karatan, Mom." Adu Sehun. Sudah semalam suntuk ia berlatih di dalam ruang kerja, kenapa yang keluar sekarang malah kata-kata seperti ini? Menyebalkan. Sangat tidak keren!

"Kenapa mau saja kau dengan anak babi satu ini, Sayang?" Tanya Yoona heran. Untuk wajah memang sangat tampan anaknya ini, hanya saja ya untuk keromantisan si triplek berjalan ini perlu dipertanyakan. Jangan sampai makan hati dikemudian hari.

"Hanya beliau yang mau denganku, Mom." Suzy menjawab seadanya. Melipat tangan di atas paha dengan punggung yang berdiri tegap.

"Kau sungguh mau dengan anakku?" Tanya Yoona memastikan. Mau bagaimanapun juga anaknya ini sudah pernah menikah, Yoona tidak pernah berharap ada pernikahan kedua, ketiga, atau seterusnya untuk dua pangerannya ini. Akan tetapi Yoona juga tidak bisa mengatur semuanya.

"Ini akan menjadi pernikahan keduanya, dia ini jika barang adalah rongkosan. Dia memiliki mantan istri, dia ada anak empat orang walau hartanya juga banyak. Kau harus bisa mencintai anakku dan cucuku. Mereka sangat berharga bagiku." Mata Yoona sudah berkaca-kaca. Antara senang dan sedih, semuanya bergabung.

Last HopeWhere stories live. Discover now