09. Penyelidikan

39 6 0
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, bila ada kesamaan nama, tokoh, alur dan kejadian maka itu terjadi tanpa adanya kesengajaan

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Cerita ini hanya fiktif belaka, bila ada kesamaan nama, tokoh, alur dan kejadian maka itu terjadi tanpa adanya kesengajaan.

Ramaikan dengan komentar kalian yuk biar nambah semangat buat author

Semoga menikmati isi cerita

°°°°°°°°°°°°









"Mereka pada belum balik ya?"

Garel menggeleng dengan tatapannya yang tak kunjung beralih dari layar komputer. Jhia menghela napas sembari membawakan dua gelas kopi untuk mereka masing-masing. Gadis itu mulai menyesap kopi hangat buatannya sendiri untuk beristirahat sejenak.

"Jhi, soal informasi-"

"Berhenti dulu buat bahas soal kasus itu bisa nggak? Beneran capek banget gue kalau terus-terusan nyari kayak gini tanpa henti."

Garel terdiam sejenak kemudian ia mengangguk pelan. Segera tangannya meraih kopi yang dibuatkan Jhia untuknya itu. Menghela napas lelah, Garel memejamkan mata. Sejujurnya, tubuhnya pun merasa lelah jika disuruh untuk terus-terusan menelisik informasi yang harus ia dapatkan.

Derap langkah kaki beriringan terdengar mendekat. Mereka berdua menoleh serentak ke arah asal suara yang datang. Orang yang sedari tadi mereka tunggu telah hadir. Bahkan Dean dan Essa masih memakai seragam mereka dengan lengkap.

"Tumben hari ini pulang lama." Garel menegakkan tubuhnya dan memberikan ruang untuk mereka duduk di sana. Begitu pun dengan Revian yang mulai membuka kancing pergelangan tangannya untuk ia gulung.

"Memang tadi Jhia nggak ngasih tau? Gue udah ngabarin ke dia kalau hari ini kelas lagi ada masalah, makanya dipulangkan telat." Essa merampas begitu saja gelas kopi yang ada di tangan Jhia dan meminumnya dengan tanpa bersalah.

"Lah? Gue baru ingat! Sorry, Gar."

Melihat wajah Jhia yang tersenyum lebar, Garel menggelengkan kepalanya. "Dan dengan bodohnya lo tadi nanya ke gue kenapa mereka belum balik juga?"

Dean tertawa kecil. "Sekalian tadi waktu pulang, Essa ngasih waktu buat orang yang mungkin lagi pengen pendekatan tuh." Matanya mengarah kepaa Revian yang seketika kebingungan dengan ekspresi teman-temannya itu.

"Serius? Bang Revi lagi suka sama orang?" Tanya Jhia sedikit berbisik walaupun suaranya tetap bisa didengar oleh mereka semua.

"Nggak ada , njir! Lo berdua nggak usah percaya sama omongan Essa dan Dean. Dari tadi ngawur mulu selama perjalanan pulang." Revian menampakkan wajah serius. Bukannya takut, Essa dan Dean malah tertawa melihatnya.

Black Missionजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें