21. Dan Badaipun Datang 3

139 28 1
                                    

******

Aku kembali ke sekolah lima menit sebelum kelas masuk. Sai mengantarku, dia juga berbaik hati meminjamkan pakaian olahraga miliknya karena pakaian Naruto dipenuhi oleh darahnya. Tentu saja aku tidak masuk ujian dengan dengan mengenakan pakaian olahraga berdarah.

Mereka bilang untuk tidak mengkhawatirkan segalanya, tapi aku tidak bisa. Memikirkan Naruto yang terluka karena melindungiku, aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku.

Sejujurnya, sulit untuk percaya jika Hotaru berniat mencelakaiku meskipun kami saling membenci. Ancaman yang selalu ia lontarkan memang sangat masuk akal, aku yakin ini akan menjadi masalah besar kedepannya. Kiba dan yang lainnya tidak akan tinggal diam. Tapi yang membuatku tertegun, mengapa Hotaru mengatakan jika Shizuka adalah orang yang melakukannya?

Plak!

Suara tamparan yang cukup nyaring terdengar ketika baru saja aku menginjakkan kaki di kelas, aku terkejut ketika melihat Hinata baru saja menampar pipi Shizuka sehingga gadis itu terhuyung ke belakang.

Hinata kembali ingin melayangkan tamparannya, aku segera berlari menahan tangannya, "Hinata-chan, apa-apaan itu?! apa yang terjadi?! kenapa kau menamparnya?"

"kau yang apa-apaan Sakura?! biarkan Hinata memberikan pelajaran kepada si jalang ini, dia pantas menerimanya" cegat Ino menarik lenganku yang menahan Hinata.

"Sa-sakura-chan, tolong hentikan mereka hiks.." Shizuka terlihat takut, dia mundur beberapa langkah ke belakang sebelum Temari dan Tenten menahan bahunya.

"minta maaf pada Sakura-chan sekarang!"

Aku cukup terkejut melihat Hinata yang dipenuhi dengan guratan emosi, baru kali ini aku melihat gadis ini benar-benar marah.

"Hinata-chan" gumamku.

Aku menarik tangan Shizuka, melepasnya dari cengkraman Temari dan Tenten. Aku bisa melihat bekas luka yang tercetak di pipinya yang memerah. Tamparan Hinata keras sekali, entah apa yang terjadi disini. Suasananya tidak mengenakkan.

"Sakura tidak usah membantunya, dia jalang sialan! dia pelakunya! Dia yang membayar semua orang untuk menempel poster cacian yang ditujukan padamu!" teriak Temari.

"apa?!" aku terkejut mendengar teriakan Temari. Aku menoleh menatap Shizuka tidak percaya.

Gadis itu menggeleng keras "bukan aku, itu ulah Hotaru! Mereka menuduhku Sakura-chan, aku ingin memberitahumu hal ini sejak lama. Mereka menuduh lalu memukulku! Mana mungkin aku melakukan semua itu"

Tenten mendengus sebal "jangan berpura-pura sialan, kau baru saja membuka topengmu tadi"

"Kalian menuduhku! aku tahu sejak awal kalian tidak menyukaiku karena aku mendekati Sakura-chan. Aku hanya ingin berteman, kenapa kalian marah? Bukannya selama ini kalian hanya memanfaatkannya?" Shizuka menoleh padaku dengan tatapan sedih "selama ini mereka berteman denganmu hanya karena kau naif yang gampang dimanfaatkan, kau juga pintar! Mereka semua membencimu"

Baiklah, aku bukan orang bodoh yang mempercayai ucapan orang yang belum terlalu akrab denganku. Tapi mengapa mereka saling menyerang satu sama lain? Aku masih dilanda kekalutan karena Naruto, aku benar-benar bingung.

Aku mencoba menepis semua pikiran buruk itu, tidak mungkin mereka berempat melakukannya padaku.

"kau bilang apa jalang?! Sebaiknya kau jaga mulutmu!"

"Ino!"

Aku menahan Ino yang ingin memukul Shizuka, shizuka menangis keras.

Aku merasa pusing.

My Fox (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang