36. Extra Part 3 ●The water is wide●

172 20 8
                                    

The water is wide,

Salah satu lagu favoritku, aku menulis chapter ini sambil mendengar lagu ini. Aku pertama kali mendengar lagu 'The water is wide' dibawakan oleh Karla Bonoff. Lagu ini sendiri adalah lagu rakyat (folk song) dari daerah Skotlandia. Disebut juga “ O Waly, Waly” dan dinyanyikan udah dari tahun 1600-an. Cecil Sharp menerbitkan lagu tersebut sebagai Folk Songs From Somerset (1906).

Lirik lagu itu juga menjadi referensiku untuk menulis salah satu scene di fanfic ini. Aku membayangkan Naruto dan Sakura ada di atas perahu menyusuri danau di Giethoorn.

Siapapun yang menulis lagu ini, aku akan mengucapkan terima kasih hingga seratus tahun kedepan. Terima kasih telah menciptakan lagu seindah ini.

*******

Aku berdiri dengan gugup di depan para pria-pria ini, aku mencoba menetralkan wajahku yang kaku ketika mereka menatapku dengan tatapan mengintimidasi.

"kau yakin ingin mencarinya sendirian?" tanya Shikamaru padaku.

"ya"

Aku benar-benar merasa seperti sedang ujian proposal, mereka adalah para dosen yang memberiku pertanyaan-pertanyaan menjebak. Oh sungguh, dibanding dengan dosen, mereka berlima lebih mirip ayahku. Ini terlihat seperti seorang gadis yang meminta izin untuk kencan pertama dengan seorang pria. Aku merasa seperti sedang di introgasi bahkan sebelum pergi.

"memangnya kau sudah tahu semua tempat ini? Bagaimana jika kau tersesat? bukannya bagus jika kita mencarinya bersama-sama" ujar Utakata tidak yakin.

“aku belum tahu sepenuhnya, tapi aku punya buku panduannya. Ingat, aku juga bisa berbahasa Belanda. Aku bisa bertanya kepada orang-orang” katak.

"kau yakin bisa jaga diri, Sakura? aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika terjadi apa-apa padamu" kata Kiba tegas.

“aku bisa jaga diri, ingat aku sudah 26 tahun bukan bocah lagi. aku berjanji, sebelum malam aku sudah ada di hotel" ujarku dengan penuh keyakinan.

Mereka masih terlihat ragu, terutama Yahiko. Tapi saat melihat dia menghela nafas ada sedikit harapan di hatiku, semoga mereka benar-benar percaya padaku.

"oke, kau boleh pergi. Tapi dengan satu syarat, jangan pernah matikan ponselmu" kata Kiba.

Aku menahan bibirku untuk menjerit kesenangan. "terima kasih" kataku memeluk Kiba kuat.

“hati-hati” gumam Sai. 

Aku memeluk Sai sebentar, “pasti”

“jangan pergi terlalu jauh, kabari kami jika terjadi sesuatu” kata Utakata. Aku mengangguk sembari memeluknya, dia menepuk-nepuk bahuku.

"ingat Sakura-chan, kau harus sudah ada di hotel sebelum malam" celetuk Yahiko.

Aku mengangguk cepat dan menerjang tubuh Yahiko dengan pelukan erat. "siap, janji. Aku sudah ada di hotel sebelum malam"

"hati-hati, Sakura" katanya menepuk kepalaku lembut.

"ya sudah aku berangkat yah”

Tanpa membuang-buang waktu aku segera beranjak lagi meninggalkan mereka yang menjawab salamku dengan suara kecil.

Aku tahu mereka sangat khawatir padaku, aku sangat terharu dengan itu. Namun, ada hal yang harus kulakukan terlebih dahulu dan terpaksa membohongi mereka.

"tanganmu kenapa, Shikamaru?" tanya Utakata dengan alis mengerut.

Tatapan mereka sontak melihat Shikamaru yang kini menurunkan tangannya yang terlihat seperti posisi memeluk udara dengan wajah masam.

My Fox (Completed)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora