16. Inuzuka Shizuka

172 29 0
                                    

******

Aku ini pecundang, penakut, dan tidak berguna. Jika dihadapi sesuatu yang baru seperti ini, aku tidak bisa berhenti gemetar. Bahkan hanya untuk sebuah pintu coklat yang besar yang dimana terdengar keributan dari dalam.

Baiklah, ini seperti menggali kuburanku  sendiri. Aku termakan kata-kata Hotaru sialan, gadis itu benar-benar gila.

Kakiku terasa kaku ketika sampai di depan pintu ini, aku ragu untuk membukanya lalu masuk ke sana dan mencari sosok pirang itu. 

Aku mengambil ancang-ancang membuka pintu, aku sudah siap untuk segala kemungkinan yang akan kuhadapi. 

Ceklek 

"eh?"

"ah kau, mendokusei."

"ha-hai Shikamaru-senpai" sapaku.

Dia menatapku malas, beberapa kali dia menguap sembari menggaruk rambutnya. "Kenapa kau kemari?"

Aku bingung menjawab apa, "a-ano itu..."

Shikamaru langsung membuka pintu kelasnya lebar-lebar sembari berteriak "oi Naruto, pacarmu sedang mencarimu"

Kelas ini seperti habis kebakaran, asap memenuhi seisi ruangan kelas dan aroma rokok langsung menusuk indra penciumanku. Disana aku melihat Naruto yang panik langsung memuntahkan rokok dari mulutnya dan menginjaknya sampai hancur. Dia gelagapan, melihatku seperti orang yang baru saja tertangkap basah mencuri.

"ka-kau, kenapa kemari?!" katanya sembari menghampiriku.

Ugh aku grogi sekali, apalagi saat seisi kelas Naruto melihatku. Sai, Kiba, dan Utakata tidak kalah terkejutnya mengetahui jika aku ada di kelas mereka.

"senpai"

Greb

Tanpa aba-aba aku langsung menarik tangan Naruto berlari bersamaku, meninggalkan semua orang dengan tatapan bertanya. Syukurlah rubah liar itu tidak banyak ribut ketika aku menariknya seperti ini.

Aku kembali mengingat pembicaraanku dengan Hotaru beberapa saat yang lalu.

"a-apa membawa Naruto-senpai pergi?!" kejutku.

"iya dengan kata lain, kita harus membolos" kata Hotaru enteng.

"ta-tapi aku tidak bisa melakukannya. Surat panggilan sudah cukup untukku"

"cih cerewet, waktu kita tidak banyak. Aku yang akan mengurus untuk kelasmu yang selanjutnya. Kakashi-sensei bukan? ayahku kenal baik dengannya. Tenang saja"

"heeee?!" 

"tarik dia ke parkiran, aku akan menunggu disana. Aku sudah membuat kesepakatan dengan security, dia akan membiarkan mobilku melewati gerbang."

"ta-tapi"

Hotaru mendecih, "kau cerewet sekali, dengar saja kata-kataku!"

Aku memikirkan segala resiko untuk rencana nekat ini, "bagaimana jika Naruto-senpai marah? apa yang harus aku lakukan?"

"dasar jelek, maka dari itu kau harus berani. Yahiko-nisan tidak akan kembali lagi ke Jepang jika Naruto-senpai tidak memaafkannya. Kau mau hubungan mereka terus-terus seperti itu?"

Aku menghela nafas panjang, "aku tidak punya keberanian mencampuri urusannya, aku..." Wajah Naruto yang sedih malam itu terbayang-bayang di kepalaku, wajahnya saat dia menatap Yahiko, "..takut dia akan membenciku"

Hotaru menjauhkan tubuhnya dariku, bersandar ke dinding sembari bersedekap. "pacar macam apa kau, berjuang sedikit kenapa?" Dia kemudian mendengus, "aku yang dibenci olehnya masih ingin memperjuangkannya, bagaimana dengan dirimu?"

My Fox (Completed)Where stories live. Discover now