12. Batal Kencan

227 28 3
                                    

****

Hari ini, kami berencana pulang bersama. Aku, Hinata, dan Tenten. Tapi sepertinya kami harus menunggu diluar parkiran karena gadis bercepol dua itu sedang berbicara dengan gebetannya yang notabenenya sepupu dari Hinata, Hyuuga Neji.

Masing-masing dari kami tidak diizinkan pulang duluan, jadilah kami duduk termenung di bangku sekitaran sana dengan perasaan dongkol.

Entah apa yang mereka lakukan disana, hampir sejam lebih kami menunggu. Hanya tinggal beberapa orang saja di sekolah ini termasuk petugas kebersihan.

"Hinata-chan"

Hinata menoleh padaku saat namanya terpanggil "ada apa?" tanyanya.

"menurutmu, Naruto-senpai orang yang seperti apa?"

"HUWAAAAAAA KAU GILA YA BERTANYA SEPERTI ITU?! TENTU SAJA DIA BRENGSEK! SEMUA ORANG JUGA TAHU NARUTO-SENPAI ITU MENGERIKAN! DIA TIDAK SEGAN-SEGAN MERONTOKKAN GIGI! DIA mphhh---"

Aku menatap horror sadako yang sedang kusumpal mulutnya ini dengan tanganku, kenapa juga gadis sinting ini berteriak seperti orang gila.

Gadis dengan model rambut indigo ini melepas tanganku dari mulutnya memberikanku tatapan tajam "kau tadi bertanya, yah aku jawab!"

"tidak usah berteriak sialan!" balasku"

"kau menyebalkan"

Sosok makhluk yang tidak asing terlihat berjalan ke arah parkiran, ah itu si boneka Voodoo. Sialan, dia sempat melihatku sebelum aku menyembunyikan wajahku. Dia tampak menyeringai dan berjalan kemari, kenapa aku harus bertemu dengannya lagi.

"Hinata-chan, jika gadis itu kemari, pura-pura saja tidak melihatnya"bisikku pada Hinata.

"apa gadis itu yang diceritakan oleh Tenten? bukannya dia murid pindahan di kelas tahun pertama kan? Orang-orang membicarakannya karena dia cantik" balas Hinata membisikku.

Aku mengangguk "dia menyebalkan, abaikan saja jika dia disini"

"hei jelek, kita bertemu lagi.." sapanya ketika sudah berdiri di hadapanku.

"ahhh Hinata-chan, hari ini panas sekali  yah" ujarku pura-pura tak melihat kehadiran makhluk astral itu.

"iya yah auhhh apa jangan-jangan ada iblis dari neraka yang naik ke permukaan bumi" balas Hinata.

Hotaru menggeram kesal, menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil. "hei disini ada orang tahu! jangan mengabaikanku" teriaknya.

"Hinata-chan, kau mendengar sesuatu?"

"hmm ada suara, tapi aku tidak melihat siapapun" balas Hinata.

Boneka Voodoo yang sudah kesal maksimal ini langsung menjambak rambuhku keras, "sialan! kau mengabaikanku! pura-pura tidak melihatku! aku disini tahu!"

"ARGHHHHHHHHHHHHHH"

"Sakura-chan! Aghh gadis gila apa yang kau lakukan?!" pekik Hinata mencoba melepas jambakan tangan Hotaru di tanganku.

Sialan, tangan gadis ini kuat sekali. Bahkan ketika aku mencoba mencoba melepaskan tangannya dari rambutku, dia masih tidak bergeming. Ini menyakitkan, kulit kepalaku serasa akan lepas.

"Haruno sialan! kau murahan seperti ibumu! sudah kubilang hidupmu tidak akan tenang jika kau tidak meninggalkan Naruto-senpai ARGHHH-!"

"eh?"

 Gadis itu menjerit kesakitan dan seketika melepas jambakannya pada rambutku, aku mengikuti arah pandang Hinata yang terlihat terperangah dengan sosok pria yang baru saja menjambak rambut Hotaru dan menariknya kebelakang.

My Fox (Completed)Where stories live. Discover now