||Part 32||

1.7K 93 25
                                    

30 menit sebelumnya...

Tap

Tap

Langkah kaki Lheo menggema dilantai paling atas gedung terbengkalai. Disusul dengan kedatangan anggotanya yang lain. Mata Lheo menyusuri setiap sudut ruangan menunggu musuh mereka keluar dari sarangnya.

Tangan Lheo masuk kedalam saku celananya, melihat siluet seseorang muncul dari kegelapan. Lheo menyeringai, "Kalau lo bukan pengecut, lo nggak akan ganti lokasi persetujuan tiba-tiba begini kan?" tanya Lheo ketika wajah Sam terlihat jelas karena cahaya temaram dari bulan yang melewati sela-sela kusen gedung.

Sam adalah ketua geng Kobra, salah satu geng yang mulai memusuhi mereka. Dan penyebab mereka mulai memusuhi satu sama lain hanya Lheo dan beberapa anggota saja yang tau.

Sam terkekeh, dia membuang puntung rokok yang sudah selesai dia hisap ke lantai kemudian menginjaknya. Langkah kakinya yang panjang mengikis jarak dengan Lheo.

"Kalau lo bukan penakut, lo nggak akan mempermasalahkan ini bukan?" tantang Sam mendekatkan wajahnya ke wajah Lheo, seolah mematik api pertikaian digenangan minyak. Sam memang sangat licik dan ahli memancing emosi lawan.

Lheo kembali menyeringai.

"Jangan alihkan pembicaraan seolah-olah lo yang paling benar" jawab Lheo menutup matanya dan terkekeh pelan, menghina lawan didepan matanya. Sam memundurkan wajahnya, ekspresinya merengut kesal karena ucapan Lheo.

"Disini pertarungan akan lebih menarik" ujar Sam kemudian beralih menatap anggota geng Black Prince dibelakang Lheo yang memandangnya dengan aura permusuhan. Layaknya singa yang mengintai mangsa disela-sela rerumputan dan siap menerkam rusa tak berdaya itu dengan taring dan kukunya yang tajam. Tapi Sam tidak takut, dia juga membawa anak buahnya yang kuat kepertarungan hari ini. Ditambah mereka memiliki rencana yang sangat menarik untuk ditujukan kepada ketua geng Black Prince yang terkenal bengis itu. Lheo.

"Kita disini bukan buat nongkrong. Apa kalian bakal berdiri disana aja liatin gue kayak anjing kelaparan?" ucap Sam memberikan senyum menantang kepada anggota BP yang siap tempur dibelakang Lheo.

"Mang eak?!" teriak Dion mengejek. Rangga menepuk jidat mendengar teriakan Dion yang terdengar serius tersebut. Wajah Dion tampak menyeramkan namun berbanding terbalik dengan ucapan konyolnya.

"Sialan lo!" sedangkan Adit tidak sabar, dia hendak maju dan siap meninju wajah sombong Sam dengan kepalan tangannya yang terasa gatal. Namun, Rangga menahan lengan Adit kemudian Lheo mengangkat tangannya ke udara memperingatkan Adit agar tidak tergesa-gesa.

"Dari dulu lo cuma bisa ngandelin mulut sama anak buah lo aja ya, sesekali sombongin kemampuan lo juga dong" Lheo mengejek. Tertawa pelan melihat reaksi kesal Sam. Lehernya berurat menahan amarahnya. Sam adalah orang yang mudah terprovokasi dan suka memprovokasi. Begitulah dia memimpin geng Kobra selama ini.

"Oke! Kita mulai duel ini sekarang. Jangan harap kalian bisa pulang dengan selamat!" ucap Sam marah. Dia berbalik mundur dan bergabung bersama anak buahnya.

Anggota inti BP mulai mendekat satu persatu dan berdiri didepan Lheo seakan jadi perisai bagi pemuda itu. Lheo tetap tenang menatap mata berkilat Sam didepan sana.

Adit yang sudah emosi dari tadi telah siap dengan kuda-kudanya. Jiwa raganya sudah siap tempur melawan musuh didepannya. Tujuan Adit hari ini ingin meninju wajah sombong dan omong besar Sam.

"Serang sampai habis!" teriak Sam memberikan perintah kepada anak buahnya yang seakan patuh langsung maju menyerang BP.

"Lheo" gumam Adit tidak sabar dengan gigi terkatup menunggu perintah bos nya itu.

The Pretty Boy Is My Love (On Going)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें