||Part 13||

1.5K 140 0
                                    

Sesuai perjanjian tadi siang, Mikell sudah bersiap untuk kembali pergi menuju markas Black Prince. Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Gadis yang lengkap dengan penyamarannya itu mencari sosok sang mama yang ternyata tengah duduk dimeja makan sambil memakan buah yang dibeli Mikell beberapa hari yang lalu.
"Ma..." panggil Mikell membuat sosok wanita parubaya itu menoleh. Melihat penampilan Mikell yang tidak seperti biasanya membuat wanita pemilik nama Aurora itu bertanya.

"Kamu mau kemana rapi-rapi begini sayang?" tanya Aurora. Mikell semakin memperkikis jarak diantara keduanya.

"Mikell mau pergi keluar ya ma. Mungkin pulangnya agak malam" ucap Mikell kepada mamanya setelah meraih tangan Aurora untuk diciumnya.

"Ngapain?" heran Aurora, tidak biasanya anaknya itu pergi keluar terutama saat malam hari. Biasanya Mikell akan lebih sering dikamar membaca buku atau sekedar menonton drama di laptop.

"Ada urusan ma, sama teman-teman Mikell" jawab anak itu menjawab pertanyaan sang mama.

"Hati-hati ya, tapi jangan pulang terlalu larut" ucap Aurora memperingati. Mikell mengangguk kemudian berlalu meninggalkan sang mama yang kembali fokus memotong buah apel untuk wanita itu nikmati.

Mikell mengendarai motornya dengan cukup kencang membelah jalanan Jakarta yang cukup ramai dimalam hari. Cowok itu menghentikan motornya ketika sudah sampai di markas Black Prince. Tidak seperti tadi siang, markas geng motor terkenal itu tampak ramai karena ada beberapa pengunjung.

Mikell memasuki bangunan cafeshoop tersebut. Melirik kesekitar, kesibukan anak-anak Black Prince menjadi pemandangan pertama yang dilihat Mikell. Mereka tampak senang melayani pelanggan yang kebanyakan anak muda tersebut. Diam-diam Mikell tersenyum, walaupun mereka anak geng motor tapi mereka mau membuka peluang usaha untuk diri mereka sendiri.

"Mikell!" panggil Rangga dari arah tangga. Memberikan gestur agar Mikell segera mengikuti dirinya naik kelantai dua. Bergegas Mikell mengikuti Rangga dibelakang.

Setibanya Ia dilantai dua, ruangan itu tampak ramai dengan enam anggota inti BP dan beberapa anggota BP lengkap dengan jaket kebesaran geng motor mereka.

Mikell dipersilahkan duduk berhadapan dengan Lheo.

"Lo datang juga" sapa Lheo menilai penampilan Mikell dari atas sampai bawah. Mikell memakai celana jeans ketat berwarna hitam, baju kaos hitam pendek yang Ia lapisi dengan jaket kulit warna gelap. Penampilan Mikell nampak berbeda dari biasanya. Anak Black Prince lain juga pertama kali melihat penampilan Mikell selain memakai seragam sekolah. Kecuali Lheo yang pernah melihat Mikell sekali memakai pakaian biasa saat berkunjung kerumahnya.

"Gue nggak pernah ingkar janji" jawab Mikell memberikan seulas senyuman kepada seluruh pasang mata diruangan cukup luas tersebut. Lheo mengangguk, Ia berdiri dari duduknya berjalan mendekat kearah Mikell yang tidak melepas tatapannya dari seluruh pergerakan Lheo.

"Gue tanya sekali lagi, lo siap buat hadapin ujian masuk Black Prince?" tanya Lheo lagi. Tatapannya yang tajam dan seringai tipis Ia tunjukan kepada cowok didepannya.

Mikell berdiri dari duduknya. Mencoba menatap wajah Lheo yang jauh lebih tinggi dari pada dirinya. "Gue nggak pernah menarik ucapan gue Nathalleo. Sekali lagi gue bilang, gue siap dengan semua tantangan yang lo kasih" jawab Mikell melempar senyuman miring kepada Lheo yang cukup terpukau dengan jawaban cowok didepannya. Terutama ketika Mikell menyebut namanya seperti itu.

"Oke. Kita langsung mulai tantangan pertamanya" Lheo berujar dengan senyum tipis yang membuat anggota dan inti Black Prince merinding karenanya.

¤•¤

Mikell bersama Lheo beserta anggota inti Black Prince dan beberapa anggota geng motor itu tengah berada diarea balapan. Dari lokasinya saja Mikell bisa menebak tantangan apa yang akan diberikan Lheo kepadanya.

The Pretty Boy Is My Love (On Going)Where stories live. Discover now