18. Candramawa 2

882 137 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen, ya!

Happy Reading

***

Setelah terjadinya tabrakan antara Hira dan seorang pria tua, Hira dibawanya menuju sebuah taman rumah sakit yang banyak dikunjungi oleh pasien atau bahkan keluarga pasien.

Taman rumah sakit tersebut terasa sangat asri, berbagai tanaman tumbuh di sana memanjakan setiap mata yang menatapnya.

"Jadi, kamu habis check up juga?" tanya pria tua yang kini duduk tepat di samping Hira.

Sejujurnya Hira tidak mengerti mengapa pria tua itu mengajaknya untuk berbicara, padahal mereka tidak saling kenal. Awalnya Hira ingin menolak ajakan pria tua itu, tetapi entah kenapa ada sesuatu dalam diri Hira yang berkata bahwa ia harus mengikuti si pria tua.

Untuk ketiga sahabat Hira, mereka memutuskan untuk menunggu di area parkir saja.

"Iya, Pak," jawab Hira dengan sesopan mungkin. Meskipun sejak kecil Hira tidak pernah diajarkan apa itu sopan-santun oleh orang tua, tetapi Hira beruntun mendapat pelajarannya di sekolah, dari para guru yang disebut sebagai orang tua kedua para murid.

Pria tua itu terkekeh mendengar panggilan Hira untuknya. "Jangan panggil pak, panggil Opa."

Hira yang tadi menatap ke arah bawah pun langsung mendongak, ia menatap ke arah lawan bicaranya.

Lagi-lagi pria tua itu terkekeh melihat ekspresi terkejut dari Hira, sementara Hira menatapnya heran.

"Baiklah Opa yang salah karena tidak memperkenalkan diri lebih dulu," ucap pria tua itu sambil menghadapkan tubuhnya ke arah Hira, sehingga posisinya saat ini Hira dengan tubuh yang tetap menghadap depan, tetapi kepala menoleh ke samping, dan pria itu yang sudah menghadap Hira sepenuhnya.

"Nama Opa, Jonathan. Kamu bisa panggil Opa Jo," ucap pria tua itu yang ternyata adalah Jonathan.

Iya, Jonathan Lazuardi yang terkenal sangat kaya raya itu. Namun, sayang Hira tidak begitu mengenal sosok Jonathan.

Berbeda dari ketiga sahabatnya yang sudah mengetahui seorang Jonathan Lazuardi, maka dari itu tadi saat kejadian Hira yang menabrak Jonathan, ketiga sahabat Hira langsung menahan napas. Orang yang ditabrak oleh Hira bukanlah orang biasa, hampir saja Hira kehilangan nyawanya tadi jika saja Jonathan tidak langsung tersenyum dan menarik Hira untuk mengikutinya.

"Ma—maksudnya?" Hira masih bingung dengan apa yang baru saja dikatakan oleh pria tua di sampingnya itu.

Hira menatap wajah Jonathan dengan intens untuk mencari kebenarannya. Ia tidak akan semudah itu untuk percaya, meskipun jika dilihat dari penampilannya Jonathan adalah sosok kakek-kakek crazy rich, dengan berbagai brand terkenal yang melekat di tubuh Jonathan.

Zaman sekarang kita tidak bisa menilai orang dari penampilannya. Bisa saja penampilan yang bagus dan rapi, tetapi orang itu adalah orang jahat. Sama seperti sosok pria tua yang berada di samping Hira saat ini.

"Opa orang bukan orang jahat, Hira," ucap Jonathan kembali terkekeh.

Sementara Hira kembali terkejut karena Jonathan seakan tahu isi pikirannya dan ... kenapa pria tua itu bisa tahu nama Hira? Padahal sejak tadi Hira belum sama sekali menyebutkan namanya.

SenandikaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin