25 - Turnament (1)

961 176 6
                                    


Yang minta part panjang, nih gw kabulin. Awas kalau kgak vote, gw dah capek ngetik juga, tega kalian.

Kali ini gw bikin 1,8k word anjayyy. GG kali, baru ini gw buat part panjang, sepanjang kisah ku dan dia yang ujung-ujungnya sad ending.

Dah, back to story.
______________________

"Harrison, apakah yang kau katakan itu benar?"

"Benar Presiden. Saya akan menjelaskan situasinya di ruang rapat."

Pemerintahan Amerika telah menyelediki kasus yang terjadi di gurun beberapa minggu lalu. Sang Presiden berjalan ke ruang rapat bersama dengan seorang perwira.

Beberapa orang penting ikut andil dalam rapat, mereka duduk mengelilingi meja panjang. Harrison berdiri di sisi layar.

"Ini adalah rekaman video dari kamera drone yang di tempatkan di sana," katanya menjelaskan dengan nada serius.

Semua mata tertuju pada siaran yang diputar. Itu memperlihatkan dua orang sedang berdiri dengan punggung menempel satu sama lain.

Ada ribuan monster di sekitar mereka dengan dua jenis berbeda.

"Apa-apaan itu."

"Itu gila!"

Ruangan menjadi tidak kondusif karena suara tidak percaya dari para petinggi.

Bahkan Presiden memiliki keringat dingin di pelipisnya. "Siapa mereka berdua? Kenapa mereka berdiri di tengah-tengah monster itu, dan dimana pasukan kita?"

"Sebenarnya, Aku juga ingin tahu siapa nereka. Pasukan ku dipindahkan oleh semacam kekuatan gravitasi ke tempat yang aman sebelum pertempuran terjadi. Jadi aku tidak tahu apapun."

Presiden dan semua orang terlihat mengerutkan kening, pandangannya masih fokus ke layar dimana itu memperlihatkan sosok pria berambut merah dan hitam bertarung bersama.

Mereka tidak tahu bagaimana hat tersebut bisa terjadi.

Dua orang melawan ribuan monster, apakah masuk akal?

"Oh ada lagi!" Suara Harrison menarik atensi mereka.

Sambil meremote layar, dia berkata, "Ini adalah gambar lain di pinggir kota yang terekam CCTV. Satu tempat yang tidak banyak dihuni penduduk, kami menemukan hal yang sama."

Video berdurasi kurang lebih 20 detik itu memperlihatkan kekacauan. Monster dengan dua jenis berbeda juga ada di sana.

Fokus mereka bukan monster-monster tersebut, melainkan pada tiga orang pria yang bertarung melawan monster dengan senjata masing-masing.

"CCTV tampaknya rusak setelah 20 detik itu," kata Harrison.

"Apakah pemerintahan Korea tidak mengambil tindakan?"

"Mereka tampaknya menyembunyikan hal ini dari publik."

Wajah Presiden menjadi serius. Dia kacau di dalam pikirannya.

'Bagaimana mereka mengalahkan makhluk sebanyak itu? Mereka melakukan adegan yang seharusnya hanya ada di dalam film di dunia nyata.'

Setelah beberapa waktu tenggelam dalam pikirannya, Presiden menautkan kedua tangannya dan bertanya, "Apakah FBI dan CIA tidak bisa menemukan identitas mereka?"

"Entahlah, itu mungkin-mungkin saja kalau kita berbicara secara realistis," jawab David—Direktur CIA.

"Jadi?"

"Bagaimana kalau kita menggunakan yang tidak realistis kali ini?"

Faktanya, untuk mencari sesuatu yang diluar logika, dibutuhkan hal-hal yang berada di luar logika pula.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now