18 - Don't thouch my dongsaeng! (4)

1.4K 227 10
                                    

'Sialan.'

Cale, dari kejauhan melihat sosok itu menyeringai menatap Jin-Woo. Dia mengumpat dengan petir di tangan.

-"Apa yang terjadi!?"

Saat itu suara keheranan Beru yang memegang pergelangan tangan kirinya sampai di telinga Cale.
Gelombang energi tak menyenangkan merayap ke tubuhnya.

-"Cale, sesuatu menghambat kekuatanku."

Pelit bergumam. Nadanya serius.

Petir yang berkumpul di telapak tangan Cale juga melambat. Kekuatannya ditekan sampai ia merasa sesak.

-"Manusia kau baik-baik saja?"

Cale melihat Beru menoleh kearahnya melewati pandangan yang buram.

"Tidak apa-apa."

Melegakan sekarang berkat dominating aura yang membantunya untuk melawan tekanan.

"Ayo lebih dekat lagi."

Beru mengangguk, Cale menambah kecepatan mereka menggunakan angin.

Semakin dekat dengan tempat pertarungan Sung Jin-Woo. Jantung Cale berdetak semakin kencang. Dia tidak pernah melihat pertarungan sebrutal ini bahkan di kehidupan-kehidupan sebelumnya.

Gurun pasir yang membentang luas dipenuhi dengan mayat monster. Tidak berlebihan jika Cale mengatakan bahwa itu mungkin ada sekitar puluhan ribu lebih. Masih tidak menghitung yang masih hidup.

'Pertarungan gila macam apa ini?'

Cale meraih tengkuknya yang merinding. Meski telah babyak melewati pertarungan berdarah. Tetap saja, rasanya sama.

Tap!

Kaki mereka akhirnya menyentuh tanah.

" ... ?"

"Cale? Apa yang kau lakukan disini?" Sung Jin-Woo yang mundur karena merasakan kedatangan mereka, berjalan terburu-buru menghampiri Cale.

Dia meraih pergelangan tangan Cale dan menariknya lebih dekat.

"Tidak terjadi apapun 'kan?" tanyanya. Memutar tubuh ramping di depannya pelan.

"Tsk ... Aku baik-baik saja. Lagipula kenapa kamu peduli?"

Jin-Woo menghela Napas. "Kau dongsaengku."

'Dongsaeng pantatku.'

Si merah menarik tangannya dari genggaman Jin-Woo yang menatap dengan mata berkedip-kedip.
Setelah menggosok pergelangan tangannya, Cale melihat ke belakang Subg Jin-Woo

Mulutnya terbuka takjub.

"WOW, kamu sangat kompeten," guma Cale, menerawang peperangan yang berlangsung di belakang laki-laki itu.

Jin-Woo menarik kedua sudut mulutnya. "Aku harus kompeten jika ingin menjadi hyung yang baik untukmu."

Cale memutar mata.

Sung Jin-Woo terkekeh.

Mereka sebenarnya tampak sangat santai meski sedang di tengah pertarungan. Saat itulah, Cale mengingat untuk apa dia terburu-buru kesini. Pandangannya berubah lebih tajam.

"Ngomong-ngomong, apakah urusanmu dengan mereka bisa kau serahkan pada pasukanmua?"

"Iya, kenapa?"

"Aku ingin kamu membantuku menyelesaikan sesuatu."

Alis Jin-Woo hampir bertautan satu sama lain setelah mendengar permintaan Cale. "Dan, apa itu?"

"Haaa."

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now