20 - Reincarnator (2)

1K 191 13
                                    

Ketika trio pelayan itu berlari menerobos medan perang. Sebuah dentuman dan gesekan terdengar dari kejauhan. Mereka bisa melihatnya setelah beberapa saat.

Pria berambut merah yang mereka kenal berdiri di sana sambil diam-diam memandang musuh dengan wajahnya yang biasa.

Ron adalah satu-satunya yang memperhatikan. Tangan Tuan Mudanya yang tampak menggenggam belati, mengencang.

"Tuan Muda Cale!"

Genggaman erat itu tiba-tiba mengendur saat Ron memanggilnya.

Cale menoleh, dan tatapannya bertemu dengan orang tua jinak. Di belakangnya, dirinya bisa melihat Beacrox tapi, bukan itu yang menjadi perhatian Cale. Dia adalah orang lain yang berada di punggung sang koki.

"Hah ... hah ... ha."

Hans bernapas pelan dengan mata setengah tertutup. Napasnya sangat pelan sampai hampir tidak terdengar, ada juga darah yang menetes.

Di waktu bersamaan dengan angin kencang yang tiba-tiba berhembus karena Sung Jin-Woo dan Aaron melakukan bentrokan lain. Cale mendengar suara ibunya.

-"Manis, kamu hanya memiliki sekitar 1,5 menit tersisa."

Dia kehabisan waktu.

"Apa yang kalian butuhkan?"

Alih-alih bertanya apa yang terjadi, Cale menanyakan apa yang ketiga orang itu inginkan. Bukannya Cale tidak peduli, dia hanya tidak punya banyak waktu.

Ron tahu, itulah sebabnya ... "Kami butuh potion karena Hans kehilangan banyak darah." Pelayan tua mengatakan langsung keperluannya.

Tanpa mengatakan apapun, Cale mengambil segenggam potion dari tasnya, lantas melempar benda itu pada Ron.

"Jaga diri kalian baik-baik," katanya, lalu berbalik ke arah pertempuran.

-"Kamu memiliki satu menit tersisa sayang!"

Cale mengangkat sudut bibirnya.

'Ini cukup.'

Ron melihat Cale tersenyum, meremat potion di tangannya sambil bergumam. "Harap aman, Tuan Muda."

Berbalik!

Dia membawa Beacrox dan Hans ke tempat yang sedikit aman.

Jujur, mereka bertiga sebenarnya tidak akan membantu banyak. Mereka tidak sekuat sekutu Cale yang lain. Kehadiran mereka di medan perang sedahsyat ini pada dasarnya tidak akan berpengaruh banyak.

Yang bisa Ron lakukan sekarang adalah mencari tempat seaman mungkin agar Cale tidak terganggu untuk melindungi mereka.

Mengikuti langkah Ayahnya, Beacrox menoleh ke Cale sejenak. Untuk beberapa hal, koki merasa tidak enak di hatinya.

.

.

.

.

Lagi dan lagi, tawa gila Aroon menggelegar di medan perang. Tawa yang sangat mengganggu Cale, itu membuat kemampuan kunonya menjadi agak kacau.

"Bajingan ini." Dia mulai kesal. "Hei Jin-Woo bisakah kamu membungkam tawanya? Itu sangat menggangguku."

Sung Jin-Woo yang telah mengambil langkah mundur setelah pertukaran menoleh, melihat Cale yang menutup telinganya dengan wajah cemberut.

"Akan ku coba, tapi sebaiknya apapun yang kamu rencakan. Gunakan itu segera selagi aku menekannya."

Karena Cale mengatakan bahwa dia mau mengambil langkah terakhir. Sung Jin-Woo akan memberikan kesempatan itu sesuai yang Cale mau.

Jin-Woo menekan tanah, dengan kuda-kuda yang telah ia siapkan, tubuh yang diselimuti armor hitam tipis melesat dengan kecepatam yang lebih cepat. Sebelum itu, ia sempat mendengar jawaban Cale.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now