08 - The first step (3)

2.4K 397 66
                                    

"Toko Roti Tuan Muda Perisai Perak."

Sudut mulut Cale berkedut ketika membaca plakat yang tergantung di atas toko roti milik Beacrox. Namanya terdengar aneh bagi Cale.

"Apa-apaan itu?"

"Permisi?"

"Tsk ... nama tokomu."

Cale menunjuk dengan wajah kesalnya sementara Beacrox mulai mengikuti arah pandangan Cale. Dia tampak membaca ulang nama toko miliknya. Nama yang disarankan oleh Hans, Beacrox menggunakannya karena itu terdengar bagus, menurut Beacrox.

Tapi tampaknya, Tuan Muda mereka tidak menyukainya.

"Kamu yang memberinya nama?" tanya Cale.

Beacrox menggeleng pelan dan mulai menjawab, "Tn. Hans yang memberinya nama."

'Pantas saja.'

Tidak aneh jika itu adalah saran dari Hans, laki-laki feminim itu terlalu mengagumi julukan Cale yang ini. Padahal kalau bisa, Cale ingin membuang julukan tersebut dari titlenya sebagai sampah.

Tidak ada sejarahnya seorang sampah berubah menjadi pahlawan perisai perak, tidak ada dan tidak akan pernah terjadi.

Menjadi sampah tetap yang paling mengagumkan.

"Ganti saja namanya."

" ... ?"

"Kita ganti menjadi, Toko Roti Beacrox."

Beacrox melebarkan matanya sejenak, lantas menarik sudut bibirnya keatas dengan tipis. Sangat tipis sampai bahkan seekor naga-4pun tidak akan menyadari.

"Baiklah!" dia melihat Tuan Mudanya.

Cale, disana melipat tangannya sambil memandang ke depan, senyuman puas tersungging di bibirnya ketika dengan bangga melihat toko roti.

Toko ini akan menjadi penghasilan tetap mereka di sini, Cale tidak perlu membuang-buang emasnya lagi dan akan membiarkannya tetap menggunung di tas spasial. Baiknya adalah Cale tidak perlu bertemu koki kejam ini setiap hari.

'Satu sudah teratasi.'

Sekarang hanya tinggal memikirkan pekerjaan untuk Ron. Hampir tidak ada sesuatu yang cocok dengan kepribadian orang tua itu. Apalagi Ron sekarang terlalu tua untuk bekerja, tapi pasti ada kan yang pas untuk dirinya? Pasti ada.

Sementara Cale berpikir bagaimana mendorong Ron pergi, Beacrox berjalan untuk membuka pintu toko. Memperlihatkan interior toko yang minimalis.

Tidak ada banyak hal di dalamnya, hanya ada beberapa tempat makan sederhana namun cantik, etalase-etalase tempat menyimpan roti dan tentu saja beberapa barang lain yang di perlukan.

Ron dan Hans, telah mendekor sedemikian rupa sederhana sehingga Cale akan menyukainya. Tentu saja Cale menyukai itu, hidup dengan tidak mencolok adalah pilihan yang paling tepat.

Dia sengaja tidak membuatnya mewah, karena toko roti biasa itu harusnya memang seperti ini.

Cale berjalan mengekori Beacrox yang melangkah masuk, dia duduk dengan santai di salah satu kursi yang terletak di dekat jendela.

"Ngomong-ngomong Beacrox, kapan kau akan membukanya?"

Beacrox yang tengah menyeduh teh berhenti sejenak. "Lusa adalah peresmiannya, Ayah dan Tn. Hans sedang menyiapkan semuanya."

'Menyiapkan? Mereka tidak berpikir untuk mengundang banyak orang 'kan?'

Cale hanya memikirkan tentang memasang kata 'open' di depan toko. Dia tidak pernah berpikir untuk membuat acara seperti pemotongan pita dan lain-lain. Terlalu merepotkan.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz