10 - The First Step (5)

2K 361 33
                                    

Sung Jin-Woo yang mendapat perhatian, namun Cale yang ingin mengumpat.

Bangkunya sudah sempit, dan dengan kerumunan ini otomatis membuatnya menjadi semakin sempit. Rasanya agak sulit untuk sekedar menarik napas.

Lebih parah lagi. Itu mengingatkan Cale pada moment menyebalkan yang pernah ia alami di kerajaan Roan setelah peristiwa teror plaza. Cale mengingat bagaimana perasaannya ketika dia disanjung untuk sesuatu yang ia tidak ingin untuk di puji.

'Itu mengerikan.'

Sangat mengerikan. Ya memang, kali ini bukan Cale yang mendapat perhatian, tapi setidaknya ...

'Jangan mengurangi jatah oksigenku.'

Cale tidak bisa bernapas.

-"sniff ... kamu akan baik-baik saja Cale."

-"Jangan khawatir."

Cale tidak peduli dengan komentar si batu dan si cengeng. Dia sibuk menyingkirkan badan-badan ramping yang menempel di tubuhnya.

Hal-hal tampaknya tidak jauh berbeda di sisi Sung Jin-Woo dia juga kewalahan dengan situasi saat ini.

"Wow, kamu sangat keren. Berteman dengan seorang detektif itu luar biasa."

"Kata cowok-cowok kamu punya tubuh yang bagus."

"Itu ... "

"Apa itu benar? Apa kamu rajin ngegym?"

"Anu ... "

"Ah! Kalau dilihat lagi, dadanya memang bidang."

Kyaaaaa!!

Mereka mengatakan apapun yang ingin mereka katakan, mencecar dengan pertanyaan, pekikan kagum, dan sanjungan tanpa henti.

Sung Jin-Woo hanya bisa mengatupkan bibir, nyatanya dia tidak memiliki kesempatan untuk menanggapi. Dia lalu menoleh ke Cale, dan mendapati dua bola mata yang hampir keluar. Cale melototinya dengan ganas.

'Salahmu dasar keparat.'

'Aku tidak tahu apapun.'

Seolah berhasil dengan telepati mereka, Cale menghela napas panjang penuh lelah. Wajahnya berubah, itu setabah biasanya.

"Maaf, bisakah kalian memberiku ruang? Ini sedikit tidak nyaman."

Kerumunan itu menjadi hening dalam sesaat. Orang-orang menoleh, dan melihat Cale yang tersenyum canggung diantara perut mereka.

"Hei aku tidak memperhatikan kamu, maaf."

Seorang perempuan berinisiatif untuk mundur. Cale bisa sedikit mendapat udara pada akhirnya.

"Tidak apa-apa."

"Eh? Kamu Cale Henituse?"

'Hmmm?'

"Iya, itu aku."

Mata siswi-siswi menjadi semakin berbinar.

Cale tiba-tiba merinding tanpa alasan. Mungkinkah keputusannya untuk membuka suara adalah keputusan yang salah? Tidak mungkin.

Sudut mulut Cale anehnya terpelintir sedih.

"Astagaa, kamu Cale. Bukankah kamu juga mengikuti club lari?"

"Hai, kalian bersahabat 'kan? Itu hebat. Apakah kamu juga punya tubuh seperti milik Sung Jin-Woo?"

"Bagaimana ABS mu?"

"Ya ampun, kalian berdua sangat keren."

" ... "

Ini buruk, Cale mengumpat lebih keras dalam hati ketika mendengar Sung Jin-Woo di sisinya menghela napas. Ini bukan rencana, ini tidak ada dalam perkiraan Cale sebelumnya.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now