14 - Always followed by various problems (4)

1.7K 309 20
                                    

Dewa kematian akhir-akhir ini sangat berisik tentang sesuatu yang akan terjadi. Hingga pada suatu hari di bulan april.

-"Wow Cale, hawanya sangat tidak nyaman."

-"Benar sekali, aku merasa aneh dengan udara di sekitar."

Cale menatap datar elemental.

'Kalian aneh karena kalian bagian dari udara.'

Dia tidak tahu mengapa sekarang banyak sekali hal-hal bising. Selain elemental dan Kematian. Bahkan kekuatan kuno mulai mengoceh tentang jangan memaksakan diri dan menghancurkan. Yang lebih menyebalkan adalah Super Rock terus-menerus mengatakan hal yang sudah lama tidak Cale dengar.

-"Apakah kamu akan mengorbankan diri sendiri?"

"Pikiran bodoh macam apa itu?"

'Aku tidak akan mengorbankan diri.'

Cale mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja dengan sebelah tangan menyangga dagu.

Mengabaikan teriakan Super Rock, Dia mulai membaca kalimat yang muncul di atas buku dewa kematian.

-"Ketiga pelayanmu sepertinya sedang bersiap akan sesuatu. Kamu juga harus bersiap Cale. Peperangan akan terjadi."

Laki-laki itu merasa bahwa Dewa sialan ini menjadi lebih menjengkelkan seiring berjalannya waktu.

"Dimana itu terjadi?"

-"Itu di xxx xxxx xx."

'Hmmmm?'

Tunggu! Kenapa itu di sensor?

-Ah!

Cale mengerutkan kening waktu melihat dewa kematian tersentak. Sepertinya, ada sesuatu yang salah.

-Tidak, tunggu! Cale. Sepertinya dunia ini benar-benar mencegahku memberi tahu apapun padamu. Itu di saring oleh sesuatu. Aku mencoba mengatakan xxx xxxx xx.

-Ugh ... kepalaku ...

- ....

Shaaaaa!

Bluk!

'What the fuck!'

Apa yang terjadi?

Cale cepat-cepat meraih buku saat itu menutup dengan sendirinya. Tidak ada kalimat lagi di dalamnya, semua pembicaraannya dengan dewa kematian lenyap.

"Hei dewa bajingan, jawab aku. Apa yang terjadi? Brengsek!"

Tidak ada respon sama sekali. Buku itu tidak menunjukkan reaksi apapun, Cale lalu membantingnya ke atas meja.

'Hal-hal menjadi lebih rumit.'

Laki-laki itu mendecak kesal, lantas menyugar rambutnya ke belakang dengan frustasi. Okay, jadi sekarang Cale tidak tahu dimana itu akan dimulai. Dia menghela napas dalam, lalu kembali pada wajah tabahnya.

"Teman-teman."

-"Ya ya, Cale kami di sini."

-"Kita bisa membantu. Kita akan berkeliling dan melihatnya."

-"Kekacauan, menari, bersenang-senang, kita akan pergi."

Para elemental itu peka, mereka terlalu lama berada di sisi Cale dan memahami apa yang rambut merah itu pikirkan.

Cale menyeringai dalam diam. Nyatanya Dewa itu tidak berguna sama sekali. Cale harus selalu sepot sendirian.

"Terimakasih, aku akan menunggu di sini."

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now