07 - The first step (2)

2.4K 424 6
                                    

Cale menghela napas dalam saat kakinya mulai melangkah menghampiri Oh Younggil yang memanggilnya dengan polos. Disisinya, Sung Jin-Woo tengah berbincang dengan salah satu siswa.

Ada lebih banyak orang dengan tubuh kuat dan tinggi menjulang. Itu sangat berbeda dengan tubuh Cale yang solah tak berotot.

Yah! Dia memang tidak memiliki otot sih.

"Hei apakah perjalanmu mengelilingi sekolah menyenangkan?" tanya Oh Younggil begitu Cale sampai.

'Aku tidak bilang akan berkeliling.'

Cale berpikir sambil menyedot teh kotaknya. Siapa yang mengatakan bahwa dia akan mengelilingi sekolah? Apakah Younggil mengira bahwa Cale melakukan survei atau semacamnya?

Tapi menimang beberapa hal selain peristiwa di gudang, sepertinya Cale memang menikmati waktunya saat dikantin.

"Itu menyenangkan untuk dinikmati,"

'Teh yang aku minum juga enak, itu lebih baik dari teh lemon yang biasanya.'

Oh Younggil tampaknya menjadi bersemangat. "Aku senang bahwa kamu menikmati sekolah di sini, jadi apakah ada tempat yang kau suka?"

Tempat apa? Cale hanya pergi ke kantin untuk makan, dia benar-benar tidak melakukan tour di area sekolah. Dia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, itu terhenti begitu saja karena terpotong oleh suara seseorang.

"Jadi kau mau bergabung ke club Lari?

Oh Younggil dan Cale menoleh ke sumber suara.

Sang kapten dari club lari, Choi Taewong berdiri di depan Sung Jin-Woo dengan tangan berkacak pinggang.

"Kau mau bergabung ke club lari?" tanyanya lagi.

"Iya."

"Hanya kau?"

Sung Jin-Woo tidak menjawab. Tapi sebaliknya, ia melirik ke arah Cale yang terkesiap dengan mata curiga.

'Kenapa dia melihatku? Bajingan ini ... jangan bilang dia ... '

"Aku dan orang disana ... hanya kami berdua."

'Shit! Kenapa dia?'

Siapapun itu, sembunyikan Cale. Lindungi dia dari si gila berambut hitam ini.

Untuk banyak alasan, Cale memuntahkan semua sumpah serapah dalam hati yang pasti membuat God of Death merinding. Karena tentu saja, selalu ada bagian untuk Dewa Kematian juga. Bajingan itu awal dari semua kesialan yang Cale alami. Jadi Cale mengumpat, setengah untuk dewa itu, dan setengah lagi untuk Sung Jin-Woo.

"Hoo ... aku belum pernah melihat ada bocah yang berinisiatif ingin bergabung sendiri, boleh juga kalian." Salah satu dari pria besar disana, menepuk pundak Cale dengan semangat.

Tidak terlalu keras sebenarnya, namun untuk Cale yang selalu melebih-lebihkan rasa sakit, itu terasa seperti meremukkan tulang-tulangnya.

"Hei nak, apa kau seorang atlet?"

"Bukan."

Perlahan, Cale menyingkirkan tangan besar pria lain ketika ia menjawab pertanyaan Choi Taewong dengan datar.

"Apa kau pernah berlatih lari saat SMP?"

"Tidak."

'Aku tidak melakukan hal-hal berat seperti lari.'

Pria itu terdiam, kamudian mengalihkan pandangannya dari Cale, dan menatap serius pada Sung Jin-Woo. "Bagaimana denganmu?"

"Tidak Juga."

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now