24 - Dream (3)

923 172 28
                                    

Chapter selanjutnya cuma cerita tentang keseharian Cale.

Untuk Cale/Kim Rok-Soo yang tidak pernah menikmati masa mudanya, gw bakal memberikan masa itu untuknya sebelum gw nistain lagi

Awokawok.

:)

.
.
.
.

Alis Jin-Woo terangkat sebelah. Memandang penuh tanya pada lansia di hadapannya.

Tak ada angin tak ada hujan, orang tua itu tiba-tiba berkunjung ke rumahnya pada tengah malam, tanpa suara, tanpa tanda-tanda. Datang seolah-olah ia berasal dari udara hampa.

Jin-Woo terlambat menyadari. Sebelum dia bisa bereaksi, Ron sudah ada di dalam kamarnya. Berdiri di dekat jendela dengan keberadaan yang masih terasa samar. Sung Jin-Wii tidak bisa bertindak lebih jauh padanya. Pilihan terbaik adalah melayani apa keinginan orang tua itu.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Hanya berbicara," kata Ron, masih dengan senyumnya yang biasa. Kedua mata mereka bertatapan kemudian saling memaling. "Aku ingin mengatakan beberapa hal."

Jin-Woo menyipit. "Tentang apa?"

"Tuan Mudaku."

Wajah serius Ron seolah mengirimkan sinyal bahaya padanya.

'Apa terjadi sesuatu pada Cale?'

"Ada yang salah?"

Hening mengudara, Ron terdiam sambil menatap ke luar jendela dengan tangan berada di Punggung. Tidak ada yang membuka suara dalam kurun waktu yang singkat. Sung Jin-Woo juga diam, menunggu lawannya bicara.

Ron kemudian menghela napas. "Aku mendengar percakapan kalian sore itu."

"Percapakan? Percakapan apa?"

"Sore, di belakang rumah. Aku ada di sana saat itu."

Sung jin-Woo mengerjap. Ah! Sekarang dia ingat. Itu adalah hari dimana mereka melakukan percakapan panjang. Tapi sumpah! Apa dia bilang? Ron ada di sana, lantas mengapa ia tidak menyadarinya?

Untuk satu hal, Jin-Woo akhirnya mengerti kenapa wajah Cale ngeri setiap melihat pria tua ini.

Ron menghela napas. Berbalik menghadap Jin-Woo kemudian tersenyum.

"Sebenarnya, Cale tidak pernah berbicara tentang dirinya sendiri selama ini."

Cale Henituse hanya seorang sampah yang tidak berguna di antara para bangsawan, dia tidak memiliki kehormatan untuk diri sendiri, selalu bertindak semaunya.

Dua tahun terakhir, anak anjing itu memiliki banyak perubahan. Ron tidak tahu penyebab Cale berubah, namun sekarang ia mengerti.

'Aku akhirnya tahu siapa yang aku layani selama dua tahun ini.'

Tapi ...

Tidak peduli apakah dia Kim Rok-Soo atau siapapun, Cale tetap Tuan Muda anak anjingnya. Mungkin juga ada alasan mengapa itu terjadi.

"Itu pertama kali aku melihatnya bercerita sebanyak itu."

Ron tidak tahu apa yang dialamai Kim Rok-Soo di kehidupan sebelumnya. Tapi dia ingat saat itu, suara, dan sorot mata Cale saat dia menceritakan beberapa hal tentang masa lalunya mengandung banyak kesedihan.

Mungkin juga alasan mengapa kedua orang itu bertukar tubuh adalah karena pengalaman yang sama?

Cale yang kehilangan Ibunya, dan Kim Rok-Soo yang kehilangan keluarganya. Mereka sama-sama terluka.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon