03 - Who Are You? (1)

3K 474 31
                                    

Cale menyaksikan semuanya dari awal, dan dia merasa kesal. Tontonan seperti itu sangat tidak enak dipandang.

'Seharusnya aku tidak pergi.'

Ya, tetap berada di rumah adalah sesuatu yang jauh lebih baik.

'Haaa.'

Cale menyikat rambutnya ke belakang. Wajahnya tampak lebih tertekan saat melihat seseorang yang berdiri di sisinya.

Semua karena orang itu.

Mana yang Cale rasakan menuntunnya sampai ke tempat ini, sebuah gang sempit yang pengap dan gelap. Dan ketika dia sampai, Cale bertemu dengan seseorang yang anehnya memberi Cale perasaan tidak nyaman.

'Bajingan ini terasa seperti protagonis lain.'

Setelah menatap lama dari samping, pria itu samar-samar mengingatkannya pada Choi Han.

"Sudah cukup melihat?"

Cale mengerutkan kening ketika mendengar suara yang dingin.

"Melihat apa?"

"Aku laki-laki normal."

Kerutan di dahi Cale semakin dalam,

'Omong kosong apa yang dia bicarakan?'

"Aku juga memiliki seseorang di hatiku."

'What the fuck!'

Sudut mulut Cale berkedut dengan wajah suram. Dia bilang apa? Normal apa? Apasih yang dia pikirkan? Cale tiba-tiba ingin memukul kepala bajingan ini dari belakang.

(Author: Hehehe, tatapan Cale bikin salah paham.)

Mulut Cale terbuka untuk mengatakan beberapa hal, tapi tidak ada yang keluar saat kepalanya mulai berisik.

'Hmmm?'

-"... Cale!"

-"Apakah kamu bisa mendengar kami?"

-"Bisakah dia mendengar kita?"

-"Dia harus ... "

Para kekuatan kuno itu akhirnya berbicara setelah sekian lama terdiam.

"Aku mendengar."

Untuk beberapa alasan, Cale tersenyum.

-"Akhirnya kamu mendengar kami, Cale."

- "Aku lapar, ayo makan sesuatu."

-"Apakah kita akan mulai membakar dan menghancurkan?"

-"Ayo kita XXX dan XX apapun itu Cale."

Cale mengabaikan suara kekuatan kuno.

Dia melihat orang di sampingnya bergerak sedikit, ia tampak menghampiri monster yang berada tak jauh dari mereka berdua.

"Kerja bagus."

-"Saya sungguh tersanjung dengan pujian anda My Lord."

Cale mengerutkan kening, makhluk hitam disana memberinya perasaan akrab.

-"Ada dead mana, Cale."

'Aku tahu.'

Dead mana dari monster itu terasa berbeda dengan yang ada di dunianya, dead mana ini tidak begitu memberinya perasaan buruk, tapi masih terasa menjengkelkan bagi Cale.

-"Aku bisa memurnikannya Cale."

Cale mengabaikan teriakan dari Fire of Destruction. Dia justru melontarkan pertanyaan pada pria di sana.

"Apa itu?"

Butuh waktu yang sedikit lama, sampai akhirnya sebuah jawaban terdengar.

"Mereka, sesuatu yang tidak mati, tapi juga tidak hidup."

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now