02 - Waking up in a strange place (2)

3.2K 534 14
                                    

Kelamaan anjir nungguin 50 vote, jadi kita gas ae.

_______________________

Hari berikutnya ...

Cale memutuskan untuk sarapan di balkon belakang rumahnya sembari menikmati semilir angin yang berhembus dari perkebunan. Hari ini cerah, dan itu sangat cocok untuk mengistirahatkan otaknya setelah pembicaraan panjang yang dia lakukan dengan Dewa Kematian semalam.

Dengan elegan, Cale mulai memasukkan suap demi suap daging sapi ke dalam mulutnya. Kepalanya mengangguk-angguk nikmat.

'Seperti inilah hidup yang sebenarnya.'

Ini adalah hidup yang Cale mau.

'?'

Solah tidak membiarkan dia berdamai. Cale merasakan buku dewa kematian di dalam tas spasialnya memanas.

Saat dia membukanya, kata-kata mulai terlihat.

-Orang-orang yang kau temukan satu bulan lalu, mereka benar-benar pelayanmu, Cale.

Cough.

Dia tersedak, buku dewa kematian itu jatuh ke lantai.

Pupil Cale bergetar saat dia diam-diam melirik pria tua di sampingnya, kemudian beralih pada sosok putih yang tampak sibuk mengambil sayuran di kebun, juga teringat pada laki-laki berambut orange yang sedang sibuk di dalam rumah.

Cale merasakan bahwa umurnya tiba-tiba berkurang setengah.

'Fuck!'

Dia tidak pernah menduga, nama acak yang Cale sebutkan dengan alasan kemiripan, berakhir menjadi sebuah kebenaran.

Itu membuatnya kesal.

Ron menepuk punggung Cale yang masih terbatuk.

"Anda baik-baik saja, Tuan Muda-nim?"

'Persetan.'

"Aku ... tidak apa-apa."

Cale mengutuk sekali lagi karena melihat pria tua itu tersenyum padanya. Dia merinding di leher, mengingat kata-kata yang baru saja dikirim oleh God of Death.

'Haruskah aku mengirim mereka kembali ke gang kumuh?'

Cale menyesal karena telah membawa mereka ke sini. Tapi kemudian ia mengerutkan kening, ragu.

'Tidak, jika aku mengirim mereka kembali. Aku harus mencari pengganti mereka, itu merepotkan.

Jika mereka pergi, tidak ada yang akan mengurus rumah lagi. Cale tidak mungkin melakukannya sendiri, dia lemah.

"Haaaaa."

Helaan napas yang panjang membuat Ron mengeryit.

"Apakah ada yang salah Tuan Muda?"

"Tidak ada."

'Begini mungkin lebih baik.'

Ini lebih baik bahwa kamu memiliki seseorang yang bisa di percaya. Cale belum lama di dunia ini, dan dia tidak mengenal siapapun.

Akan bagus jika Ron, Beacrox, dan Hans bersamanya di sini. Mereka bisa dipercaya sepenuhnya.

Cale memungut buku hitam yang jatuh di lantai, dia berdiri dan berkata.

"Aku akan berjalan-jalan sebentar, jangan ikuti aku."

Ron terdiam untuk beberapa saat, dia menatap Tuan Muda anak anjingnya dengan senyum ramah. Itu mendorong keinginan Cale untuk cepat-cepat pergi dari sana.

"Aku akan ... " Ron bersuara setelah beberapa detik.

"Bagus."

Pria tua disana terus memandang punggung kurus Tuan Mudanya yang perlahan menjauh. Wajahnya menjadi jelek dan tangannya mendingin.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now