09 - The first step (4)

2.1K 374 16
                                    

"TUJUAN UTAMA KITA ADALAH MEMENANGKAN KEJURNAS."

Choi Taewong berteriak penuh semangat di sela nafas yang  memburu. Hari ini club lari sedang melakukan latihan di lapangan terbuka.

"Kejurnas ... ? Kapten, bukankah tujuan kita yang lalu adalah kejuaraan daerah?" Salah satu dari mereka bertanya dengan langkah terus mengayun.

"Mulai sekarang target kita adalah kejurnas."

Semua anggota club lari terdiam karena ucapan kapten mereka, namun kemudian itu menjadi pemicu semangat yang membara.

"Ayo menangkan kejuaraan nasional."

"KEJUARAAN NASIONAL!"

'Apa-apaan para zombie ini?'

Terlalu berlebihan. Cale mendesah secara internal melihat semangat berapi-api dari para manusia di sekitarnya. Tidak mengerti mengapa orang-orang begitu bersemangat dengan olahraga semacam lari. Cale lebih tidak mengerti lagi kenapa dia juga ada di antara mereka.

-"Plate mu semakin lemah Cale."

-"Kau terlihat pucat hanya dengan menggunakan 5% dari kekuatanku."

Cale tahu, setelah pindah ke dunia ini. Dia merasa bahwa tubuhnya menjadi semakin lemah, mungkin karena Cale lebih jarang bergerak akhir-akhir ini. Jadi tubuh lemahnya menjadi semakin tidak bertenaga.

Tapi menjadi pucat hanya untuk mengeluarkan 5% dari kekuatan kuno, bukankah itu agak berlebihan?

'Aigoo!'

Memiliki tubuh ringkih ternyata sangat merepotkan. Cale memasang wajah kesal, menambahkan kekuatan angin di kakinya. Lebih cepat sampai ke finish, lebih cepat pelatihan ini berakhir. Dia mengabaikan Sound of The Wind  yang membual tentang kondisinya.

Jujur dia tidak merasa lelah sama sekali, Cale baik-baik saja berkat vitalitas hati m. Dia terus mengikuti pelarian ini sambil sesekali memandang punggung manusia di depannya.

Sung Jinwo sering menoleh ke arahnya sejak beberapa menit yang lalu. Cale melotot, mencoba mengatakan sesuatu tentang 'berhenti melihatku' atau 'jangan melihatku.'

Bukannya berhenti melihat, Sung Jinwoo malah terkekeh. Sebuah kekehan yang membuat kedua sudut mulut Cale turun secara mendadak.

'Bajingan ini menertawakanku.'

Cale tidak tahu apa yang lucu, mungkinkah dia harus mengutuknya untuk membuktikan bahwa ia kesal? Mungkin melotot tidaklah cukup untuk memperingati.

Sung Jinwoo mendengar suara Belion saat Cale memiliki pemikiran pribadi.

-"Master, mengapa anda tertawa seperti itu?"

Kekehan Jinwoo masih berlanjut ketika ia menjawab dengan lembut, "Dia orang yang menarik."

Cale Henituse adalah laki-laki unik, dia berbeda dengan manusia-manusia yang pernah Jinwoo temui selama ini, dan yang membuat lebih menarik lagi adalah, setiap kali melihat si merah, Sung Jinwoo selalu merasa bahwa ia akan sial. Padahal, Cale memiliki aura yang menenangkan. Sung Jinwoo menyukainya.

Mengalihkan perhatiannya dari Cale, ia menatap anggota lain yang agak jauh dibelakang. Ada satu orang, anggota baru juga sama seperti dirinya dan Cale.

Anak itu tampak lelah dengan wajah yang berantakan dan napas yang hampir habis, namun dengan semangat membara di matanya, ia masih berusaha mengejar Sung jinwoo dan Cale.

"Kenapa dia terlalu bersemangat untuk mengejarku?"

-"Manusia memang makhluk yang bodoh, Master."

Tangan kiri berbalut sarung tangan hitam itu bergerak. Untaian mana mengalir dari sela-sela jarinya, merambat melalui udara kosong dan membalut tubuh pria di belakang sana.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now