Chapter 30

80 11 17
                                    

Garis takdir tanpa disadari telah mempertemukan kita. Dunia selalu penuh rahasia dan hal tak terduga.

...---...---...

-------------

Hidup penuh misteri, ada banyak hal tak terduga dapat terjadi, dan juga sebuah kebetulan yang terangkai kadang sulit dimengerti akal... Tapi begitulah kiranya Takdir Tuhan bekerja pada perjalan kisah dua anak manusia yang dibawa pada garis panjang dari kehidupan, dimana telah mengikat mereka tanpa disadari.

Areta dan Adnan tidak meminta untuk bertemu, tapi arus hidup menyeret mereka terjerembab dalam lembah masalah yang mereka hadapi sekarang. Entah bagaimana akhirnya nanti, mereka hanya punya pilihan. Menetap atau meninggalkan...

"papa sudah tahu tentang fakta kalau Areta adalah adik kandungku Ad. dia memintaku untuk menyuruhmu mengakhiri hubungan dengan Areta." ujar Keenan, saat ini ia tengah berada di apartemen Adnan.

"aku tidak bisa melakukannya kak, kamu tahu itu kan?"

"kalau begitu, aku yang harus menyerah, bukankah semua ini berakar pada masalah hubungan darah antara aku dan Areta, jadi aku yang harus mengakhiri semuanya."

"maksudnya? kamu ingin mengakuinya?"

"mmm, tidak ada pilihan lain, agar kamu dan Areta tetap bisa bersama, aku harus mengalah, untuk kalian berdua, aku harus mengaku tentang hubunganku dengan Areta kalau nyatanya aku bukan anak papa dan mama."

"kamu gila kak, jangan lakukan itu, bagaimana dengan Kak Mecca, dia hamil tua, itu akan berpengaruh dengan kehamilannya."

"trus kamu mau bagaimana? tetap bersama Areta dan membiarkan hubungan kalian tanpa status yang jelas?" bentak Keenan.

"aku rasa lebih baik seperti itu kak, aku tidak bisa berpisah dengan Areta, aku tidak akan meninggalkannya. Bukan... seharusnya aku tidak boleh menyakiti Areta."

Keenan menghela napas panjang, ia memegangi kepalanya yang terasa ingin pecah memikirkan jalan keluar dari masalah ini.

Di tengah percakapan mereka, Areta mendadak muncul, mengagetkan Adnan dan Keenan.

"kita harus mengakhiri semuanya Ad," seru Areta di ambang pintu, Keenan dan Adnan kompak menoleh.

"Aretaa!" seru Adnan, lekas mendekati Areta.

"ma-maksud kamu Ar? kamu ingin mengakhiri hubungan kita?"

Areta balas berdehem, tatapnya begitu sendu, Adnan menangkapnya sejurus hatinya ikut perih. Ia menggeleng cepat seketika itu pula, "engga Ar, aku tidak akan menyerah. Aku tidak mau melepas kamu. Tidak peduli apapun yang terjadi." Adnan tetap teguh pada pendiriannya.

"lalu bagaimana? kamu mau membiarkan Kak Keenan mengakuinya juga? tidak ada lagi jalan keluar untuk permasalahan ini. Apapun keputusan kita, semuanya akan berdampak bagi kita." Adnan menunduk pasrah, ia pun jelas tahu, setiap keputusan yang diambil akan ada yang dikorbankan.Adnan memejamkan mata, berusaha berfikir tenang disaat kalutnya hati dan pikirannya saat ini.

Beberapa detik kemudian, ia menaikkan pandang, menoleh ke Keenan, "kalau begitu, kamu harus jadi wali nikah Areta kak, secara diam-diam tanpa tahu siapapun. Setelah itu, kamu akan pergi menjauh, menepi dari segalanya, aku sudah tidak peduli apapun lagi."

"tapi Ad... bagaimana sama mama dan papa kamu, kamu ingin melepas hubungan dengan mereka?" suara Areta terdengar seperti sebuah rengekan.

"hmmm... aku tidak peduli, sekarang kamu adalah prioritasku."

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Oct 23, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Akhir Sebuah Kisah [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant