Part 41. Pembelajaran Hidup🔥

134 2 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

"Semoga tuhan melindungi senyummu dan hatimu aku adalah orang yang senang melihatmu baik-baik saja."
~Lyra Raneysha Sahreza
.
.
.
🌻

Part 41. Pembelajaran Hidup

"Mau bareng gue?"

Lyra menjeda bacaannya kemudian mendongak, melihat seorang laki-laki yang kini tengah menatapnya.

"Nggak usah," jawab Lyra ramah lalu membaca bukunya kembali.

"Sekalian, lama juga gue nggak anter lo," kilahnya.

"Nggak usah Devan, gue naik angkot aja," balas Lyra.

Dia devano, laki-laki dari kelas 11 IPA 2 yang merupakan partner olimpiade Lyra. Devano adalah laki-laki dengan segudang prestasi.

"Gue jarang ajak lo, masa langsung lo tolak?" tanya Devan.

Lyra menghembuskan napasnya. "Oke."

Devan tersenyum senang, ia berjalan menuju motornya begitupun Lyra yang berjalan menuju motor Devan.

Devan hendak memakaikan helm kepada Lyra, namun, Lyra langsung menghindar, diambilnya helm itu dari tangan Devan. "Gue bisa sendiri Van," ujar Lyra seraya memakai helm tersebut.

"Hmm oke deh," balas Devan seraya menaiki motornya. Setelah selesai memakai helm nya, Lyra pun naik motor Devan.

Devan melajukan motor sport itu dengan kecepatan sedang. "Gimana ibu sama Lara?" tanya Devan membuka suara setelah beberapa lama diam.

"Nggak gimana-gimana," balas Lyra seadanya.

"Sehat kan?" tanya Devan lagi.

"Alhamdulillah sehat."

"Gue nanti, mampir rumah lo, boleh?" tanya Devan.

"Emm, boleh," jawab Lyra.

"Tangan lo gimana?" tanya Devan.

"Udah mendingan Van."

"Syukur deh, kalau udah mendingan."

Devan tersenyum. Ia menghentikan motornya di depan sebuah gang, karena rumah Lyra yang masuk kedalam gang tersebut.

"Lo tadi udah makan Ra?" tanya Devan.

Lyra hanya melihatnya sekilas. "Hmm, sudah," jawab Lyra berbohong.

Lyra melangkahkan kakinya di teras rumah, dibukanya pintu rumah Lyra perlahan. "Assalamualaikum," ucap Lyra, sedangkan Devan berjalan dibelakang Lyra.

"Waalaikumussalam," jawab Elara, Rita yang dikamarpun keluar untuk menyambut putrinya datang. "Eh ada nak Devan, sini masuk nak, tumben kesini?" tanya Rita kepada Devan.

"Dia anterin Lyra bu," balas Lyra seraya meletakkan tasnya dan duduk di kursi.

"Kakak nggak ajak kakak ganteng?" tanya Elara yang membuat Lyra melotot, maksud adiknya pasti Altair.

"Dia sibuk Lara," balas Lyra.

"Yaudah deh, Lara ke kamar dulu ya, ibu, bantuin Lara ngerjain pr," ujar Elara yang saat ini sudah berdiri dan menggandeng lengan ibunya.

Rita tersenyum. "Ayo La," ujar Rita.

"Nak Devan ibu tinggal dulu ya," ujar Rita ramah. "Iya bu." Devan pun tersenyum sangat ramah.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang