Part 2. Owner restoran🔥

702 39 2
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Tidak lama kemudian Altair sampai di sebuah warung kopi sederhana yang biasa nya di gunakan untuk nongkrong diri nya dan teman-teman nya.

Biasa di sebut warkop pak kumis, karena pemilik warung itu sendiri, memiliki kumis yang tebal, tampang lumayan serem, tapi punya sisi humoris yang tinggi, namanya pak Soman.

Kenapa Altair tidak nongkrong di kafe, restaurant, atau basecamp mewah dan tempat-tempat elite lain nya? Jawaban nya cuma satu, yaitu norak. Menurut nya nongkrong di kafe itu norak, sedangkan nongkrong di warung itu baru keren. Norak gundul mu.

Altair datang dengan wajah yang masam, ia langsung duduk di kursi sebelah teman nya.

Disana ada Archer, Rigel, dan Orion, masih ada banyak teman Altair yang belum datang karena rata-rata mereka datang saat sore menjelang malam.

Archer, Rigel, dan Orion adalah sahabat Altair sejak ia Smp, perkenalan mereka pun unik musuhan dulu baru temenan. Kalau kata Altair 'biar keren.'

Mereka ber empat adalah sejoli yang tak terpisah kan, sama-sama biang rusuh, sama-sama goblok nya, sama-sama bad boy nya. Mereka kompakan jika ada hubungan nya dengan bolos dan nyebat.

"Masam aja bro tu muka, kenapa? Cerita ke kita-kita," celetuk Archer membuka suara.

"Ketemu cewek kembaran nya bu Suk," balas Altair dengan nada malas.

"Nggak kebayang gimana galak nya tu cewek," cetus Orion menimbrung.

"Yang bagus dong Al, sama guru nya nggak boleh gitu," peringat Rigel dengan muka sok kalem nya.

"Sok kalem banget njir! Lo nggak cocok," balas Orion memaki.

"Gue anak nya kalem, nggak kayak lo muka buaya, modus iya, laku enggak," cetus Rigel kemudian menghadap Altair yang membuat Orion Uring-uring an.

"Terus gue harus manggil apa? Bu Sukmalalalawati? kepanjangan, mending di singkat bu Suk," ucap Altair menanggapi pertanyaan Rigel.

"Anjerr bener! nggak kepikiran gue, setiap manggil lidah gue belibet," timpal Orion.

"Kenapa jadi bahas bu Suk, kembali ke topik," tutur Archer.

"Emang cewek yang lo temuin itu bikin masalah apa Al?" lanjut  Archer.

"Gue di tabrak sama sepeda pink dia," balas Altair.

"Terus dia kenapa?" Tanya Rigel.

"Nggak pa-pa, harus nya yang di tanya gitu gue, bukan malah dia," balas Altair sewot.

"Ya lo sehat walafiat gini, apa yang harus di tanyain coba," ujar Rigel.

"Gue dendam sama tu cewek," imbuh Altair.

"Emang siapa sih yang nggak lo musuhin? Kayak nya semua orang lo benci sama musuhin Al," balas Orion.

"Lo kenal?" Tanya Archer.

"Nggak ada faedah nya gue kenal dia," balas Altair enteng

"Lumayan kalau cantik di gebet," kata Orion seraya menaik turunkan alisnya ke arah Altair sedangkan Altair bergidik ngeri melihat tampang Orion.

"Nggak cantik, belagu iya," timpal Altair.

"Tumben udah kesini, biasa nya nanti sorean sekitar jam 4 an," ucap Rigel.

"Gara-gara gue nabrak gerbang tadi pagi, pihak sekolah hubungin bokap, gue dapet hukuman buat urus restoran bunda, jam 2 nanti gue harus mulai," ucap Altair.

ALTAIRWo Geschichten leben. Entdecke jetzt