Part 17. Teledor🔥

271 21 3
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Motor sport Altair melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan siang menjelang sore itu.

"Kata nya lo benci gue? Kok lo nolongin gue?" Tanya Lyra dari belakang.

"Harus banget gue jawab?" Tanya Altair datar, dari balik helm full face nya.

"Harus."

"Siapa pun bakal gue tolong. Nggak cuma lo. Jangan baper!"

"Gue nggak baper ya, gue cuma tanya," balas Lyra dengan mempoutkan bibirnya kesal dengan Altair.

"Besok lo sibuk?" Tanya Altair.

"Ngapain lo tanya-tanya kesibukan gue? Kepo lo ya?" tanya Lyra dengan nada julid nya.

Altair hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Lyra. Hal ini membuat Lyra menatap punggung Altair bingung. Ia mengerutkan kening nya.

"Lo ngapain nanya, lanjutin, gue keburu penasaran," ucap Lyra.

"Nggak jadi."

"Kok gitu? Gue penasaran," kata Lyra.

"Mau ajak lo pergi, bawaan nya males duluan."

"Lo mau ajak gue kemana?" Tanya Lyra penasaran.

"Acara musik klasik."

"Ngapain ke sana?" tanya Lyra.

"Siapa tau dapat referensi pensi," celetuk Altair.

"Oh iya, bisa jadi ya," ucap Lyra manggut-manggut tanda ia paham.

"Tapi besok, gue harus kerja di resto," sambung Lyra lagi.

"Ribet hidup lo."

"Ya gimana lagi." Lyra mengedikkan bahunya.

"Harus nya lo fokus les privat aja, nggak usah gegayaan kerja di resto segala," tukas Altair datar.

"Tapi udah gitu perjanjian awal nya," cicit Lyra.

"Gue bakal bilang bunda."

"Bener?" Tanya Lyra dengan muka yang sumringah.

"Why not?"

"Makasi Al."

"Hmm."

Jujur Lyra capek jika harus les privat setelah itu kerja di restoran, untuk dulu Lyra tidak memikirkan efek nya sampai seperti itu.

***

"Ibu, banyak-banyak istirahat ya, jangan kecapean lagi, kerjaan rumah biar Lyra aja," celetuk Lyra yang kini tengah membantu ibu nya berjalan keluar dari gedung rumah sakit.

Setelah dirasa Rita sudah membaik, pihak rumah sakit mengizinkan Rita untuk pulang, Rita paham biaya yang di keluarkan anak nya untuk biaya rumah sakit itu sangat besar, ia tidak tega.

"Ibu cuma nyapu doang kok."

"Walaupun itu nyapu sekalipun, biar Lyra aja, Li nggak mau ibu kenapa-napa, bikin khawatir tau nggak," balas Lyra kemudian tersenyum.

Rita tersenyum. "Iya li." jawabnya.

"Adik kamu mana?" Tanya Rita.

Lyra menepuk jidat nya. "Lyra lupa jemput Lara, bu," ucap Lyra dengan wajah khawatir.

"Mungkin aja sudah pulang ke rumah," celetuk Rita.

ALTAIRWhere stories live. Discover now