Pert 30. Caper🔥

157 4 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Lyra berjalan ke kelas, emosinya masih memuncak, ia duduk kemudian menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan.

Lyra mendongak, menarik napasnya panjang-panjang kemudian mengeluarkan nya. "Harusnya gue nggak gitu ke Gracia, berkat dia kan kelompok jadi bisa tampil pensi," gumam Lyra.

"Gue harus minta maaf sama Gracia." Lyra berjalan meninggalkan kelasnya.

Di koridor Lyra berpapasan dengan Airin dan Kayla. "Loh, mau kemana Ra?" Tanya Airin.

"Mau nemuin Gracia," ucap Lyra kemudian tersenyum.

"Loh, mau ngapain?" Tanya Airin lagi.

"Gue mau minta maaf," ucapnya kemudian melenggang pergi.

"Cepat banget berubah tu anak, susulin dia," ucap Kayla berjalan menyusul Lyra diikuti Airin dibelakang.

***

"Al tungguin gue."

Altair menoleh kebelakang, terdapat Archer disana. Kemudian ia berhenti. "Apa?"

"Lo mau kemana?" Tanya Archer.

"Rooftop," jawab Altair singkat.

"Lo mau bahas soal tadi?" Sambung Altair.

"Menurut lo ada yang janggal nggak?" Tanya Archer.

Altair melihat Archer intens. "Nggak usah bahas, gue tau Lyra nggak salah, Lo mau belain dia kan?" tanya Altair kemudian melenggang pergi.

"Anjir, cenayang si Al."

***

Lyra berjalan menyusuri area sekolah mencari keberadaan Gracia yang tak kunjung ia temui.

Kemudian nampak di pinggir lapangan, di area kerumunan siswa tengah melihat pensi yang belum usai, ia melihat Gracia berdiri sendiri. Lyra yang sudah melihat Gracia pun lantas berjalan mendekat ke arahnya.

Lyra berhenti kemudian melihat dari lantai dua terdapat pot yang terjatuh ke arah Gracia, Dengan secepat kilat Lyra berlari kemudian mendorong Gracia.

Pot yang terjatuh pun berhasil dihindari namun, nahas tangan Gracia mengenai kursi yang di dekatnya sehingga lecet dan berdarah. sedangkan Lyra kakinya keseleo.

Kejadian itupun sontak membuat pensi terhenti, kemudian dilanjutkan kembali. Sebagian orang membantu Gracia dan Lyra.

Lyra berdiri dengan tertatih, kemudian membantu Gracia untuk berdiri. "Ada yang sakit?" Tanya Lyra yang dijawab gelengan kepala oleh Gracia.

Lyra melihat lengan Gracia yang berdarah sontak ia pun membelalakkan matanya. "Tangan lo berdarah, nggak pa pa gimana," ucap Lyra sembari memegang lengan Gracia.

"Kita ke uks."

***
Saat menuju rooftop Altair dan Archer melihat dengan jelas Lyra yang menyelamatkan Gracia dari terjangan pot.

"Baik ya si Lyra," celetuk Archer.

Altair menoleh sekilas. "Biasa. Drama," ucapnya.

"Mana mungkin mau drama sampai mau ngelukain diri sendiri, aneh lo Al," imbuh Archer heran.

Altair melenggang pergi menuju rooftop diikuti Archer.

" Ngapain lo ikut gue?" Tanya Altair saat sudah berada di rooftop.

"Gabut aja," jawab Archer sekenanya.

"Hmm."

"Lo, suka Gracia Al?" Tanya Archer tiba-tiba.

ALTAIRWhere stories live. Discover now