Part 5. Bolos Upacara🔥

481 29 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Hari ini adalah hari senin, hari yang dimana bertepatan dengan upacara bendera.

Terdengar suara ricuh para siswa yang berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan upacara bendera.

"Ra, ke lapangan yuk, upacara nya mau di mulai, lo liat kan ketos udah koar-koar," ucap Airin, yang kini sudah berdiri dari kursi duduk nya membawa topi di tangan kanan.

Airin Thalita wijaya, adalah teman sekaligus sahabat satu-satu nya yang Lyra punya di sekolah nya. Teman Lyra memang banyak, tapi sahabat Lyra hanya Airin.

Orang yang baik, cantik, perhatian, dan pengertian adalah kriteria yang sangat cocok menggambarkan sosok Airin. Lyra sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Airin. Bisa menjadi orang yang asik saat bercanda, menjadi orang yang dewasa dan serius saat Lyra membutuhkan teman curhat.

Lyra terlihat sibuk mencari sesutu di tas nya dengan serius. "Bentar lagi Rin, lo duluan aja," ucap Lyra.

"Nggak pa-pa?" Tanya Airin.

Lyra memberhentikan aktivitas nya lalu menatap Airin. "Nggak pa-pa lah, lo duluan aja, sisain nanti barisan di sebelah lo," jawab Lyra.

"Oke, gue duluan ya Ra," celetuk Airin yang langsung ngacir keluar.

Tak butuh waktu lama, dasi yang selama ini Lyra cari akhir nya ketemu, ia langsung berlari keluar kelas dengan tergesa-gesa.

Saat sampai di tangga, ia tidak memperhatikan jalan, karena sibuk nya memakai dasi di leher. Sampai ia menabrak tubuh seseorang yang membuat Lyra terhuyung ke belakang, ia melihat wajah orang yang bertabrakan dengan nya.

"Jalan liat ke atas jangan ke bawah," ucap Altair.

"Ya gue pakai dasi ogeb, kalau liat ke atas gimana jadi nya," balas Lyra.

"Lagian lo ngapain malah jalan ke atas, orang semua nya mau turun ke lapangan," sambung Lyra.

"Emang kenapa? Suka-suka gue," ucap Altair dengan nada menyebalkan.

"Hari ini upacara," kata Lyra.

"Males," balas Altair yang langsung melenggang  pergi ke atas, meninggalkan Lyra.

Lyra melihat punggung Altair yang semakin menjauh. "Nggak jelas," gumam Lyra yang langsung beranjak pergi ke bawah untuk ke lapangan.

Sesampainya di lapangan ia menuju barisan kelas nya dan benar saja Airin telah menyediakan barisan di sebelah nya.

"Lama banget lo Ra?" Tanya Airin.

"Ada urusan bentar," jawab Lyra.

Semua siswa yang semula berisik sekarang menjadi diam karena upacara akan dimulai begitupun Lyra dan Airin.

***

Sudah menjadi kebiasaan Altair dan ke tiga teman nya, tidak mengikuti kegiatan upacara bendera. Mereka lebih memilih untuk pergi ke rooftoop bersantai menikmati angin pagi daripada panas-panas an di lapangan.

Mereka tidak memiliki nama geng atau pun nama yang tersohor di jalanan. Alasan Altair hanya tidak ingin ribet, menurut nya ia bisa terkenal tanpa jalur menjadi ketua geng ataupun memiliki geng terkenal di jalanan. Tampang, sepeda motor, dan style yang Altair kenakan saat lewat di jalanan sudah dapat memikat para wanita untuk mengagumi nya, tanpa harus menjadi sebuah perkumpulan geng.

Lagi pula Altair malas memikirkan tentang permusuhan geng, persahabatan geng yang hanya membuat nya pusing. Masih ingat kan Altair adalah orang yang malas dan moodyan.

ALTAIRDove le storie prendono vita. Scoprilo ora