Part 16. Kerkom🔥

256 19 1
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Bel istirahat berbunyi, semua siswa kelas XI IPA 1 membereskan buku nya, memasukkan ke dalam tas, ada juga yang masih berserakan di meja nya. Mereka berlarian pergi mengantre makanan di kantin, telat sedikit saja makanan kesukaan bakal kehabisan.

Terkecuali Lyra, ia terlihat sangat malas untuk ke kantin, mengingat uang nya ia tabung untuk mencicil hutang nya kepada Altair. Lebih baik ia berpuasa saat di sekolah. Lebih tepat nya hampir setiap hari ia berpuasa di sekolah, karena ia hanya membeli gorengan itupun seharga 2 ribu rupiah, itupun Lyra sudah sangat bersyukur.

Airin hendak berdiri tetapi pandangan nya langsung ke arah Lyra yang masih berkutat dengan buku fisikanya.

"Buku nya nggak bakalan baper, lo liatin mulu," celetuk Airin.

Lyra melihat Airin. "Lo kalau mau ke kantin, pergi aja, gue lagi males," balas Lyra. Kemudian ia menulis angka-angka di buku tulis nya lagi.

Airin duduk kembali. "Lo nggak pergi, gue juga enggak," ujar Airin.

"Eh kok gitu? Gue nggak ke kantin karena udah sarapan tadi," balas Lyra berbohong.

"Lo ke kantin sono, ntar pingsan nggak ada yang angkat, lo kan berat," sambung Lyra bergurau.

"Lo mah nyebelin!"

"Yaudah ngantin sono," kata Lyra, seakan ia mengusir.

Airin langsung berdiri dan beranjak dari tempat duduk nya, baru dua langkah ia berjalan, langsung di panggil Lyra yang membuat nya menoleh ke belakang.

"Rin."

"Iya apa? Kanjeng ratu?" Tanya Airin yang membuat Lyra terkikik geli.

"Pensi nya itu kapan?" Tanya Lyra.

"Satu minggu lagi," jawab Airin.

"WHAT!" Mepet banget!"

Airin mengedikkan bahu nya. "Entahlah."

"Gue ngantin dulu, laper, bye!" Airin langsung berlari meninggalkan Lyra. Lyra hanya menggelengkan kepala nya kemudian tersenyum.

"Ada-ada aja," gumam Lyra.

Lyra sebenarnya lapar tapi mau gimana lagi, uang nya ia gunakan untuk mencicil hutang nya kepada Altair.

Lyra melanjutkan menulis angka-angka di buku tulis nya kembali. Kemudian Lyra meletakkan bolpoint nya berhenti sejenak, memikirkan sesuatu.

"Gue harus gerak cepat, biar pensi nya jadi, kalau nggak jadi yang malu pasti yang cewek, Altair and the gang kan nggak punya malu." monolog Lyra. Lyra langsung mengambil ponsel usang nya di dalam tas, mencari nama di kontak whatsapp seseorang kemudian menulis kan sesuatu disana.

Allan
(Altair sialan🔪)

Anda
al•

Sekitar 10 menit Lyra menunggu balasan dari Altair.

"Sumpah ya, ngartis banget ni anak," gerutu Lyra.

"Nggak tau apa, gue ngechat dia juga karena pensi, kalau bukan karena itu, gue ogah ngechat!"

"Gue kan cuma mau ngasih tau, nanti kerkom buat pensi!"

"Eh malah nggak dibalas-balas, ngeselin sumpah."

Selang 5 menit, dentingan ponsel membuyarkan amarah Lyra. Lyra dengan cepat membaca chat yang dikirimkan Altair. Dan betapa tambah marah nya Lyra, ia menunggu hampir 17 an menit dan hanya balasan seperti itu yang ia dapatkan.

ALTAIROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz