Part 10. Di hukum🔥

294 18 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Motor besar Altair berhenti di depan gerbang tinggi dengan di sebelah nya terdapat gapura bertuliskan SMA Galaxy, yang sekarang sudah tertutup rapat. Lyra langsung turun dengan cepat dari motor Altair lalu memegangi gerbang yang sudah tertutup rapat sembari melihat ke dalam yang sudah sepi siswa.

Lyra melihat ke belakang dimana Altair dan motor nya, tampak Altair disana sangat acuh dan santai, Lyra langsung berjalan ke arah Altair dengan muka marah.

Lyra memukul lengan Altair dengan tas nya, tanpa perasaan."Liat apa yang lo lakuin! Kita terlambat!" Ucap Lyra tidak santai.

"Ngapain nyalahin gue? Lo sendiri yang bikin semuanya ribet," balas Altair datar dengan mengelus lengan nya.

"Kalau nggak gara-gara lo nyipratin gue air, gue juga nggak bakal ribet," ucap Lyra.

"Lo tadi diem dan nggak ngebacot, mungkin gue juga nggak akan terlambat." Pembelaan dari Altair.

"Lo salah harus tanggung jawab."

"Terlambat yaudah terlambat nggak usah sekolah, pak Tomo juga nggak bakal bukain gerbang," ucap Altair datar namun terkesan santai.

Lyra memukul lengan Altair lagi. "Enak ya lo ngomong, rugi gue kalau nggak sekolah satu hari."

"Disini yang terlambat bukan cuma lo aja, tapi gue juga, nggak usah rempong," balas Altair.

"Lo kan brandalan jadi biasa kalau terlambat," tukas Lyra.

"Pusing gue denger lo nge bacot," balas Altair kemudian menaiki motor nya dan menjalankan nya.

"Mau kemana lo?" tanya Lyra sedikit berteriak.

Altair mengarahkan motor nya ke sebuah warung pinggir jalan dan menitipkan nya di sana. Altair menstandart nya, meninggalkannya lalu menghampiri Lyra.

"Gue kira lo mau kabur," ujar Lyra saat Altair berada di depan nya.

"Lo mau masuk kan?" Tanya Altair, dan di jawab anggukan oleh Lyra.

"Ikut gue," ucap Altair yang langsung berjalan mendahului Lyra, Lyra pun mengikuti langkah Altair.

Mereka berjalan ke belakang sekolah yang terdapat tangga disana seperti jalan rahasia. "Ini jalan rahasia kalau temen-temen gue terlambat," ucap Altair.

"Temen-temen lo? Lo nggak pernah?" Tanya Lyra.

"Gue kalau terlambat mending nggak usah sekolah sekalian, kadang kalau gerbang nya di tutup gue tabrak," jawab Altair.

"Darimana lo tau jalan ini, kalau nggak pernah lewat?" Tanya Lyra.

"Dari temen gue, masa dari pak Arman," jawab Altair sangat menjengkelkan.

"Terus-----" Ucap Lyra yang langsung di potong Altair.

"Nggak ada terus-terus an, keburu jam istirahat nanti, cepet naik, capek gue terlambat sama lo, rempong nya ngelebihi ibu-ibu pasar," terang Altair.

"Iya, iya," ucap Lyra dengan ketus, ia langsung menaiki tangga itu, dan benar sudah seperti jalan rahasia disana. Dari tangga nya saja mudah di panjat.

Lyra melihat kebawah. "Lo jangan ngintip," ucapnya.

Altair menatap wajah Lyra datar. "Nggak, bawel banget lo."

Lyra menaiki tangga itu dengan mudah, begitupun Altair.

Saat Altair dan Lyra sampai di halaman sekolah, dewi fortuna tidak berpihak kepada nya, karena dari arah belakang ada yang memanggil nya.

"Hey kalian!" Ucap nya tegas, yang membuat Lyra dan Altair saling bertatapan, wajah Lyra sudah tidak karuan takut nya, beda hal nya dengan Altair yang sangat santai, dengan tas berada di bahu kiri, lengan baju yang di lipat, baju yang tidak di masukkan dan tampil acak-acak an serta tangan kanan yang masuk saku celana kanan. Real bad boy!

ALTAIRDonde viven las historias. Descúbrelo ahora