Part 12. Nggak peka?🔥

276 21 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

"Ehemm."

Suara deheman membuat Lyra dan Airin melihat ke depan, disana ada pak Arman yang sudah berdiri di depan kelas membawa rotan nya .

"Lyra mana Lyra," ucap pak Arman dengan celingak celinguk melihat se keliling kelas.

"Ngapain tu guru cariin gue?" Tanya Lyra melirih dengan melihat Airin.

Airin pun melihat ke arah Lyra. "Suka kali sama lo," balas Airin ngawur.

"Lyra ada apa tidak?" Tanya pak Arman sekali lagi yang membuat Lyra mengacungkan tangan nya.

"Ada pak."

"Oke bagus, saya kira kamu bakal bolos kelas."

"Asli nya dia anak pemalas sama nggak taat aturan pak," ucap Monica mengompori.

"Sirik banget nenek lampir," balas Airin sewot.

"Jangan dengerin dia pak, dia sesat," lanjut Airin dengan menunjuk Monica.

"Heh! Jangan belain temen lo, dia salah," tukas Monica.

"Lyra salah cuma satu kali, nggak usah memperkeruh masalah deh," balas Airin.

"Udah ah rin,"ucap Lyra menenangkan teman nya yang sudah menjadi-jadi.

"Sudah! Saya tidak butuh pendapat kalian, saya punya pendirian sendiri," ucap pak Arman yang berjalan keluar dari kelas XI IPA 1.

"Satu lagi-----"

"Jangan ramai sendiri, kalau guru belum dateng, belajar," imbuh pak Arman kemudian ia benar-benar keluar.

"Airin lo bikin masalah banget ya! Gue nggak ada masalah sama lo, tapi gue ada masalah sama si miskin Lyra," ucap Monica.

Lyra menghembuskan napas nya kasar, lalu ia berdiri. "Nggak usah bawa-bawa pangkat, lo inget kan roda selalu berputar," ucap Lyra.

Monica tertawa. "Orang miskin kek lo nggak mungkin bisa sukses, sadar diri," maki Monica meremehkan Lyra.

"Monica lo keterlaluan tau nggak," ucap Rara, teman se kelas Lyra yang duduk di belakang Lyra. Seperti nya dia juga merasa jengah dengan sikap Monica yang seenaknya.

"Kan emang bener, dia juga nggak punya ayah, oh apa jangan-jangan dia anak haram, ibu nya pasti dulu jalang, eh oups keceplosan," ucap Monica dengan menutupi mulut nya, seakan ia tengah keceplosan.

Semua tatapan melihat ke arah Lyra, ia menunduk dan mengepalkan tangan nya kuat.

"Monica, kita adu jotos di lapangan," ujar Airin yang sudah berdiri dan ingin berjalan ke arah Monica, tetapi pergelangan tangan nya langsung di pegang Lyra.

"Udah nggak usah, gue nggak pa-pa," ucap Lyra kemudian duduk.

"Sadar diri juga tu anak," balas Monica.

Airin melihat Lyra kemudian duduk lagi, ia mengelus-elus pundak Lyra, agar Lyra lebih tenang.

***

Bel pulang berbunyi, semua siswa keluar dari kelas terkecuali Lyra, ia selalu terngiang-ngiang ucapan Monica yang membuat nya melamun.

"Ra," panggil Airin yang membuyarkan lamunan Lyra.

"Eh, ada apa Rin?" Tanya Lyra kemudian tersenyum.

"Lo kenapa?"

ALTAIROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz