Bab 20 : Ketukan Tengah Malam

28 1 0
                                    

Rencana mau revisi dulu, tapi kok ya geregetan mau lanjutin partnya. Semoga pada suka ya 😊

Masih kisah Randy dan Miss Ria kok.

.

.

.

Tok… tok… tok…

Ria mengerjap, terbangun dari tidur saat mendengar suara ketukan dari pintu depan. Ia mengucek mata seraya menatap jam di dinding kamar.

Pukul satu malam.

Siapa yang bertamu malam-malam begini?

Ria beranjak ke luar dari kamarnya dan berjalan menuju asal suara. Sebelum membuka pintu disibakkannya tirai jendela hingga terbuka lebar.

Tak ada siapapun di depan sana.

Ia mendengkus, merasa dijahili untuk kesekian kali. Sudah beberapa kali hal ini terjadi. Sontak ia berbalik, memilih menghiraukan hal itu sembari menguap lebar, kembali ke kamarnya.

Tap, tap, tap, tap.

Langkah Ria terhenti demi menoleh ke belakang. Sekelebatan bayangan sosok anak kecil berlari di sampingnya tadi menuju ke arah dapur. Ia tidak salah lihat, bahkan tirai yang menjadi sekat antara ruang tv dan dapur itu tampak bergoyang-goyang.

Jantungnya mulai berdetak tak karuan.

“Siapa itu?“

Setelah Ria merutuki diri. Ia pasti sudah gila, berani sekali bertanya hal seperti itu di tengah malam begini. Lagipula siapa manusia yang berani masuk saat sang penghuni rumah masih ada di sini, mana lari-larian pula.

Seharusnya Ria sadar, itu pasti hal-hal yang sering ia lihat sebelumnya. Sosok tadi, pasti bukan manusia. Larinya cepat sekali, kalau manusia pasti masih bisa ia lihat barang sekilas.

Benar saja, saat menoleh Ria dikejutkan dengan sosok hitam berbau anyir dan berwajah gosong sedang mengintip dari balik pintu. Bau anyir dan busuk menyeruak indra penciumannya, daging-daging yang terkelupas dan tulang pipi yang tampak tanpa kulit itu sontak membuat Ria mual seketika.

Sosok itu menyeringai, kemudian tertawa lebar dengan menyeramkan. Menunjuk Ria dengan jarinya yang mengelupas

“Hihihi … kau bisa melihatku ternyata.“

***

Randy menatap wajah Mis Ria dengan alis bertaut, beberapa kali ia merubah posisi namun tetap menatap dosen muda itu.

“Kenapa sih, Ran? Ada yang salah dengan wajahku?“ tanya Mis Ria seraya mendongak dari laptopnya. Wanita itu menaikkan sedikit kacamatanya yang melorot.

Siang ini, Randy memintanya untuk makan siang bersama di cafe bermuda.

“Miss gak tidur semalaman?“

“Kok tahu?“

“Ya ampun, benar dugaan saya berarti. Lihat wajah Miss sekarang dan kantung mata itu.“

Ria mengambil kaca dari dalam tasnya. Tadi pagi ia kesiangan dan datang mengajar tanpa merias diri.

“Astaga!“ seru Ria nyaring sembari menggeleng, ia mengusap kantung matanya yang terasa tebal dan  menghitam. “Apa yang terjadi dengan wajahku?“

“Miss bergadang? Atau bagaimana? Menonton film sampai pagi?“

“Tidak! Ah, ini gara-gara hantu kecil itu,” ucap Miss Ria dengan kesal.

“Hantu? Kecil?“

“Ck … kau ingat saat pertama kali kita melihat rumah baruku?“

Randy mengangguk. “Anak kecil dengan wajah gosong itu?

Lanjutkan Kisahku Where stories live. Discover now