07. Menolong

577 283 52
                                    

Inget ya, kamu harus bahagia bacanya jangan sedih! Tapi kalau kamu bad mood semoga setelah baca ini senyum kamu full lagii😜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Inget ya, kamu harus bahagia bacanya jangan sedih! Tapi kalau kamu bad mood semoga setelah baca ini senyum kamu full lagii😜

🌞🌞🌞

"Ini huruf apa, Dina?" tanya Dafiya sambil menunjukkan salah satu huruf hijaiyah dengan jari telunjuknya.

Dina diam beberapa detik sambil berpikir, "Sa?" sahutnya ragu.

Dafiya hanya tersenyum menatapnya, ia mengusap kepala anak itu lembut.

"Betul, tapi bacanya Tsa'! bukan Sa! Makhroj Huruf Tsa' terletak pada ujung lidah dengan ujung gigi seri bagian atas, adapun cara pengucapannya adalah ujung lidah sedikit dikeluarkan, lidah bertemu ujung gigi (tsa). Paham anak-anak semua?" ucap Dafiya menjelaskannya sambil mempraktekan.

"Paham, kak!" sahut mereka.

Dafiya merasa setiap saat melihat anak-anak ini hatinya ikut merasa tenang dan damai apalagi sampai mengajarkannya seperti ini. Jujur, Dafiya sangat senang. Mungkin hanya di tempat inilah, ia merasakan kedamaian. Anak-anak di sini begitu semangat dalam belajar al-qur'an, tak sedikit juga ada yang hanya main-main seperti bercanda dan tertawa, tapi itu hal biasa dan dimaklumkan karena mereka masih anak-anak.

"Baik Dina bacaan kamu perlu diperbaiki lagi ya, kamu sudah bagus sekali bisa mengetahui semua huruf huruf hijaiyah tapi alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui cara bacanya yang baik dan benar, karena ini bener-bener penting banget lho!" ucap Dafiya mengingatkannya secara halus.

Dina menutup buku iqro-nya. Lalu menatap ke arah Dafiya, "Siap kak! makasih banyak,"

Dafiya hanya mengangguk, "Oke selanjutnya, Eva?"

Eva yang sedang mengobrol dengan teman di sampingnya langsung menatap Dafiya saat namanya dipanggil, anak itu langsung beranjak berdiri lalu maju ke depan menghadap Dafiya.

"Eva, apa kabar?" sapa Dafiya terlebih dahulu.

"Alhamdulillah baik kak, kak Fiya gimana?"

Dafiya senang ketika ada seseorang yang menanyakan kabarnya begini walaupun sebenarnya keadaan dirinya tidak baik-baik saja.

"Alhamdulillah sehat wal'afiat! kamu sekarang iqro tiga ya? keren keren maa syaa Allah, ayo langsung aja!"

Eva tersenyum senang lalu ia membuka buku iqro-nya dan mulai membacanya.

Mereka terus bergiliran sampai akhir. Setelah mengaji selanjutnya adalah shalat berjama'ah maghrib dan pulang. Rumah anak-anak itu tak jauh dari masjid ini mereka hanya berjalan kaki untuk sampai ke rumahnya. Anak-anak selalu pulang bersama, semuanya kompak hal itu membuat hati Dafiya merasa lega.

...

"Assalamu'alaikum anak-anak!"

Sakha berjalan dengan tenang memasuki masjid menyapa anak-anak yang sedang duduk melingkar atau bisa dikatakan halaqah. Pria itu menampilkan senyuman lebarnya. Koko putih serta peci hitam yang ia kenakan membuat wajahnya sungguh terlihat tampan dan bersinar.

Away to GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang