Ini cerita tentang remaja SMA yang selalu berusaha menjaga hati dan jiwanya agar tetap teguh memegang aturan agama.
Soal ujian yang dihadapi anak muda ketika menghadapi soal perasaan. Dari rasa kebencian menjadi ketertarikan. Dengan lantang ia mengu...
Dhena berdecak pelan, "Tapi mas kamu kok kaya keliatan biasa aja? kamu gak khawatir gitu sama Dafiya? liat ada luka di dahinya, mas!" sambil memperlihatkan luka Dafiya kepada Tama.
Sedangkan Tama hanya melihatnya dengan tatapan dingin.
"Yang penting selamat, kan? udah ah Dhen, siapin aku mandi air hangat cepet!" suruh Tama.
Dhena hanya bisa pasrah setelah disuruh oleh suaminya itu. Kemudian ia beranjak berdiri lalu pergi dari sana.
Sudah tak heran lagi jika sikap Tama selalu begitu, ia tak peduli dengan Dafiya. Gadis itu segera beranjak berdiri lalu bergegas pergi ke kamarnya. Ia melihat ke arah cermin, melihat luka lebam dikeningnya.
...
Sakha sedang sibuk main game di kamarnya, beberapa menit kemudian Aisya datang menghampirinya sambil membawakan camilan untuknya.
"Kha, nih makan!" suruh Aisya. Tapi Sakha tidak menyahutnya, ia sibuk dengan benda pipih yang ada di kedua tangannya.
Aisya menggelengkan kepalanya, "Sakha!"
"Iya, Mi!" sahutnya.
"Kamu ini serius banget maennya, makan dulu!" suruhnya.
"Iya, Mi!" balasnya tapi Sakha masih bermain game tersebut.
"Belum, Mi! Sakha masih nunggu waktu yang tepat," sahutnya.
"Waktu yang tepat itu kapan? putusin aja ini demi kebaikan kalian berdua!" ucap Aisya.
"Iya, Mi! besok in syaa Allah!"
Sakha menatap kepergian Aisya yang baru saja keluar dari kamarnya. Ia menaruh ponselnya lalu kembali berpikir tentang bagaimana caranya untuk memutuskan Aruna agar dia tidak sakit hati. Tapi dimana pun juga, yang namanya putus cinta semuanya akan berujung sakit.
...
"Heh, Sakha!" Randi, mantan Aruna tiba-tiba datang menghampirinya. Sakha yang tadinya fokus bermain game seketika ia langsung menghentikan permainannya lalu menatap tajam ke arah Randi yang mengganggunya.