2

3.8K 172 5
                                    

    Sejak pulang sekolah, Anza selalu teringat ucapan Avan di kantin pagi tadi. Ia bahkan hanya melamun seharian dan kurang memperhatikan keadaan sekitar.

Seperti hal nya sekarang, ia sedang melamun sambil memakan snack.

"Apa bener si Gina itu suka sama Alian? Nanti kalo Lian mau, gue gimana? Apa gue harus mundur? Tapi gue sama Lian udah barengan dari kecil, oh ya tapi tapi nanti kalau lian mau gimana? Gue denger anak OSIS ada yang namanya Gina, kayanya itu kesempatan buat mereka bersama. Arghhh gue ga mau!!! Lian punya gue titik!" Batin Anza sambil terus menatap ke depan.

"Anza kamu kesambet?" Tanya Satria karena dari tadi memanggil nama Anza tapi tidak di respon oleh nya.

Anza langsung tersadar lalu menatap Satria yang sedang menatap heran ke arahnya.

"Kenapa pa?" Tanya Anza.

"Kamu kenapa, mikirin apa sampe sampe di panggilin dari tadi ga nyaut?" Tanya Satria.

"Enggak kok pah cuma mikirin tugas aja" Ucap Alian lalu menampilkan senyum manisnya.

"Yaudah anterin ini ke rumah Divan gih" Punya Satria memberikan sekotak wadah dengan tutup transparan membuatnya bisa melihat apa isi di dalamnya.

"Buat Anza mana?" Tanya Anza karena ternyata isi kotak itu adalah cake buatan Satria yang sangat ia sukai.

"Ada di dapur, antarin kue ini dulu tapi" Ucap Satria yang langsung di anggukkan oleh Anza.

Anza langsung berjalan keluar rumah, pergi ke rumah yang berada tepat di sebelah rumahnya.

Anza memencet bel dua kali ketika ia sudah berada di depan rumah tersebut, tanpa menunggu lama keluarlah laki laki tampan dengan kaos tanpa lengan dan rambut yang basah. Itu adalah Alian.

Alian menatap datar orang yang berada di depannya itu.

"Ini gue mau nganter cake dari papa" Ucap Anza menyodorkan sekotak cake tersebut.

"Thanks" Ucap Alian dingin sambil menerima kotak tersebut.

Anza hanya tersenyum lalu mengangguk. "Yaudah gue... Pulang dulu" Ucap Anza lalu membalikkan badannya hendak melangkah meninggalkan pintu utama rumah tersebut tapi tiba tiba saja ia merasa namanya di panggil membuat nya membalikkan badan.

"Anza, kamu ga mau mampir dulu?" Tanya lelaki manis yang sepertinya baru saja kelurahan dari dalam rumah.

"Enggak usah, Anza langsung pulang aja" Ucap Anza.

"Yaudah deh makasih ya, oh iya bilangin ke papa sama daddy kamu kalo minggu besok kita ketemuan di restoran xxx kamu juga harus ikut ya" Ucap Divan.

"Iya, Anza usahain" Ucap Anza sambil tersenyum.

***

Keesokan harinya Anza di buat terkejut oleh jam yang menunjukkan pukul 07.00 sedangkan sekolah akan di tutup jam 07.15.

Tanpa basa basi Anza langsung beranjak dari kasur mengambil handuk nya lalu berlari ke kamar mandi.

Kemarin malam ia memang tidak bisa tidur karena overthinking tentang Alian dan murid yang bernama Gina itu.

Beberapa menit kemudian Anza keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolah nya lalu mengambil tas sekolahnya dan langsung berlari menuruni tangga.

"Pah, dad, Anza berangkat!" Pamit Anza.

"Ga sarapan dulu?" Tanya Satria yang sedang sarapan bersama dengan Bara.

AlianzaWhere stories live. Discover now