31

2K 112 4
                                    

    Malam harinya Akza dan Avan bersekongkol untuk memalsukan kematian Eil. Avan memilih untuk Eil tetap di sekap bersama dengan Anza karena meskipun begitu ia kasihan dengan Anza jika harus hidup sendiri dan Avan akan terus bersekolah seolah tidak terjadi apa apa.

"Beres, sekarnang gue tinggal nyamar jadi Anza dan pulang ke apartemen mereka"

"Emang lo tau alamatnya?"

"Lo ngeremehin gue?"

"Ya mungkin lo ga tau"

"Gue tau sekarang kita pulang, mereka berdua biar di jaga sama bawahan gue"

***

Di Apartemen Alian dan Geran sedang mondar mandir berharap Eil dan Anza pulang. Mereka berdua tidak bisa di hubungi dari tadi membuat kedua dominan itu sedikit panik. Tadi saat keluar dari ruang OSIS mereka hendak mengunjungi Eil dan Anza yang berada di kelas tapi keduanya sudah tidak ada. Mereka mencari kemana saja tapi tetap tidak ketemu akhirnya mereka memutuskan untuk pulang berharap keduanya berada di apartemen atau di rumah tapi tetap saja tidak ada.

Sekarang Alian dan Geran sedang berada di apartemen milik Alian dan memikirkan cara agar bisa menemukan Anza dan Eil.

Saat sedang memikirkan suatu cara tiba tiba saja bel berbunyi. Alian langsung membuka pintu tersebut dan terlihat di Anza dengan baju yang kotor dan kusut, parahnya ada bekas noda darah.

"Sayang, kamu kemana aja kenapa bisa kaya gini?" Tanya Alian langsung memeluk Anza yang sebenarnya adalah Akza.

"Gue ga nyangka dia sehangat ini ke Anza" Batin Akza.

"G-gue eumm aku habis nganterin Eil ke rumah sakit, kita tadi kecelakaan tapi keadaan Eil lebih parah" Ucap Akza berbohong.

"Apa! Rumah sakit mana biar gue kunjungin sekarang!" Ucap Geran dari dalam.

Akza gelagapan tidak tau harus apa, di depannya adalah kekasih Eil dan bisa bisanya ia tidak menyadari itu. Saat Akza gelagapan tidak tau ingin menjawab apa tiba tiba saja Alian menyahuti nya.

"Ran, ini udah malem besok kita kunjungi"

"I-iya tadi aja gue di suruh pulang karena udah malem, di sana Eil di jaga sama pihak rumah sakit tenang aja" Ucap Akza.

"Lo kok kaya gugup gitu?" Tanya Geran menyadari ada sesuatu yang salah dari Anza.

"Dia pasti masih ketakutan sama kejadian tadi" Akza menganggukkan kepalanya setuju.

"Yaudah gue pulang dulu, besok jangan lupa kabarin gue rumah sakit tempat Eil di rawat gue ga bilang tante Liena dulu takut dia shock" Ucap Geran.

Keduanya mengangguk lalu menatap kepergian Geran dari apartemen mereka.

"Kamu udah makan? Kamu gapapa kan?" Tanya Alian sambil mengecek keadaan Anza.

"Aku gapapa, aku mau mandi dulu" Ucapnya.

"Yaudah sana mandi" Akza kembali berfikir ia tidak tau letak kamar mereka berdua.

"Anterin" Ucapnya membuat Alian langsung menggendong Akza menuju kamar. Sedangkan Akza yang mendapat perlakuan seperti itu sedikit kaget dan lagi lagi hatinya menghangat melihat perlakuan Alian yah sangat perhatian pada Anza.

AlianzaWhere stories live. Discover now