21

2.8K 162 6
                                    

Setelah pertandingan tadi. Anza pulang bersama dengan Arta karena hanya Arta yang tau masalahnya dengan Alian.

"Makasih ya, yaudah gue masuk dulu" Ucap Anza lalu di anggukkan oleh Arta.

"Ada ada aja masalah mereka" Batin Arta. Setela itu Arta langsung mengendarai motornya pergi dari Apartemen Alian dan Anza.

Sesampainya Anza di Apartemen ia langsung berganti baju lalu menonton televisi. Sebenarnya ia harus memasak makan siang tapi ia masih kesal dengan Alian.

Anza menggunakan baju rumah seperti biasa. Hanya menggunakan hotpants di padukan dengan sweater yang menutupi hotpants nya.

***

Di sisi lain Alian sudah mencari Anza kemana mana tapi tidak ketemu hingga akhirnya ia di beritahu oleh Avan bahwa Anza sudah pulang bersama dengan Arta.

Hal itu membuat Alian semakin muak. Ia mengendarai mobilnya dengan amarah yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Sesampainya di Apartemen Alian langsung membuka pintu apartemen dan melihat Anza sedang bermain ponsel sambil memeluk boneka. Posisi Anza sedang tiduran di sofa dengan kepala yang bersandar pada lengan sofa dan kakinya yang di tekuk sedikit terbuka menghadap ke pintu masuk.

Alian yang kesal langsung mengambil ponsel dan boneka yang di peluk Anza. Menggendong Anza ala karung beras menuju ke kamar nya.

Anza yang tiba tiba mendapatkan perlakuan seperti itu memberontak minta di turunkan tapi tidak di gubris oleh Alian.

"Turunin!!!" Teriak Anza sambil memukul punggung Alian. Pukulan tersebut sama sekali tidak terasa bagi Alian.

Saat sampai di kamar Alian langsung membanting tubuh Anza ke kasur lalu mengukungnya.

"Kenapa tadi ga kasih minum ke gue?" Tanya Alian membuat Anza sedikit geram.

"Terserah gue mau ngasih ke siapa"

Alian menarik dagu Anza lalu mencium bibir Anza kasar membuat Anza susah untuk mengimbanginya.

Hingga akhirnya Anza kehabisan nafas dan langsung memukul mukul dada Alian tapi tidak di gubris oleh sang empu. Sampai akhirnya ciuman tersebut di akhiri oleh Alian membuat Anza langsung mengambil nafas sebanyak banyaknya.

"Bangsat" Umpat Anza sambil terengah engah.

"Kenapa harus Dirga!" Bentak Alian membuat Anza sedikit kaget.

"Ya karena gue mau ngasih minum ke lo tapi keduluan Gina!"

"Terus harus banget lo tatap tatapan sama Dirga?"

"Dia yang natap gue" Alian tersenyum remeh.

"Jangan anggep gue ga tau"

"Terserah mau lo percaya atau enggak"

"Kalo lo ga berusaha buat nyingkirin Gina, dia bakal terus deketin gue"

"Terus harus gue doang yang berusaha? Kenapa lo enggak? Seharusnya lo yang berusaha buat jauh dari Gina!"

"Lo juga harus berusaha jauh dari Dirga!"

"Pilih satu orang yang bener bener lo suka jangan sana sini mau, murahan tau ga" Alian hendak beranjak dari atas tubuh Anza merubah posisinya menjadi posisi duduk.

Anza yang tidak Terima dirinya di bilang murahan langsung menarik tangan Alian lalu mendorong tubuh Alian hingga terlentang. Anza langsung naik ke atas tubuh Alian lalu mencium Alian meskipun masih berantakan.

"Lo bilang gue murahan kan? Gue bakal buktiin seberapa nikmat hole gue" Ucap Anza lalu tersenyum smrik.

Ia membuka hotpants yang ia kenakan hingga menyisakan celana dalam. Ia juga membuka jersey yang di gunakan oleh Alian hingga Alian telanjang dada.

Anza kembali mencium bibir Alian lalu tangannya meraba ke bagian penis Alian dan menggosoknya pelan.

Alian yang sudah tidak tahan lagi langsung membalikkan posisi Anza yang berada di atasnya menjadi berada di bawah kukungannya. Anza membukatkan matanya saat tangan Alian meraba ke dalam sweeter yang ia gunakan sambil terus mencium Anza hingga lidahnya bermain di dalam mulut Anza.

"Euhhhh" Keluh Anza saat tangan Alian memainkan putingnya.

Alian membuka sweeter yang Anza gunakan membuat bagian tubuh Anza terutama pinggang ramping Anza terekspor. Tak lupa Alian juga membuka celana dalam Anza hingga kini Anza telanjang bulat tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya.

Dengan nakalnya tangan Anza masuk ke dalam celana yang masih melekat pada tubuh Alian lalu mengelus milik Alian.

"Euhhhh besar, apa muat?"

Alian langsung meraup puting Anza membuat Anza menggeliat merasakan geli dan juga nyeri di bagian putingnya karena Alian menyesapnya degan sangat kuat.

Selesai dengan puting Anza. Alian langsung menurunkan celananya lalu ciumannya beralih ke leher Anza dan meninggalkan beberapa bekas di sana.

"Ahhh"

Anza yang melihat Alian menurunkan celananya langsung mendorong tubuh Alian. Tangannya menjalar ke bagian bawah lalu mengocok pelan penis Alian. Anza mengsejajarkan kepalanya dengan penis milik Alian lalu tanpa berfikir lama ia langsung memasukkan penis besar itu ke dalam mulutnya.

"Ahhh" Desah Alian saat penisnya masuk ke dalam mulut hangat Anza.

Beberapa saat kemudian Alian melakukan pelepasan membuat mulut Anza penuh dengan cairan milik Alian. Anza langsung menelan cairan tersebut.

Alian langsung membalik tubuh Anza hingga menungging lalu tanpa berfikir lama Alian langsung memasukkan penisnya ke dalam hole milik Anza.

"Aahhhh, s-sakit Argghhh"

"Ahhh..."

Alian menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan gerakan cepat menyalurkan seluruh kekesalannya saat melihat Anza dengan Dirga,

"Ahhh... Mhhhhh aahhh"

"Enak?" Bisik Alian tepat di telinga Anza.

Anza tidak mengubrisnya ia fokus dengan rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya ini.

Hingga beberapa saat kemudian Alian dan Anza keluar secara bersamaan dengan Alian yang mengeluarkan cairannya di dalam hole Anza.

Anza tumbang saat itu juga. Ia terlalu lelah karena memang ini adalah pertama kali dirinya melakukan hal tersebut.

Alian tersenyum melihat Anza yang sudah tertidur.

"Lo punya gue dan gue punya lo sampai kapanpun itu" Alian mengecup kening Anza sebelum akhirnya beranjak untuk membersihkan diri.

---

AlianzaWhere stories live. Discover now