kata ais

299 59 22
                                    

seperti biasa,
warning: harsh words, typo

***

"Abang lagi naksir cewek ya?"

Pertanyaan tiba-tiba Ais membuat Hazmi yang sedang menonton televisi langsung menoleh. "Siapa yang bilang?" tanya Hazmi cepat.

Ais terkekeh, "ih panik, berarti bener ya? Ciyeee abang mau punya cewek."

"Heh tau darimana kamu?" tanya Hazmi serius.

Ais menyeringai, "taulaaaah aku mah ada informan. Lagian kalo mau diem-diem harusnya abang jangan pasang foto ceweknya lah di kamar. Kan langsung ketauan." Hazmi mendengus mendengar jawaban Ais.

"Udah ditembak bang?" tanya Ais tiba-tiba.

Hazmi menggeleng, "belum. Takut."

Ais menatap abangnya bingung, "takut kenapa deh? Abang jago silat, harusnya enggak takut."

Hazmi menatap datar adiknya, "bukan takut itu haah kamu mah enggak ngerti. Ini tuh dewi, bukan sembarang orang."

Ais mengerutkan alisnya, "dewi? Namanya dewi?"

"Bukaaan duh susah. Nih ya pokoknya dia terkenal, paling cantik, pinter terus banyak yang suka. Abang kan orang biasa ya susahlah sama idola banyak orang kayak dia."

"emang kenapa sih? Abang insecure karena si kakak terkenal banget atau gimana?" tanya Ais bingung.

Hazmi menggeleng, "bukan insecure. Kalo insecure mah harusnya udah dari lama. Tapi enggak, bukan soal insecure ini tuh tapi soal.....pas pacaran nanti."

Ais mengerutkan alisnya bingung, "Maksudnya gimana? Coba diperjelas Bang. Ais jadi bingung masalahnya apa."

Hazmi menghela nafas, "ya gitu. Kamu kan tau Abang punya pengalaman buruk soal pusat perhatian. Kalo pacaran sama si cewek ini, semua orang bakal merhatiin hubungan kita."

Ais menatap abangnya tidak oercaya, "dih geer banget jadi pusat perhatian. Emang abang pacaran sama artis kah?"

"Yah emang dia semacam itu sih," gumam Hazmi membuat adiknya mengernyit.

"Emang siapa sih si kakak ini? Siapa tau Ais tau."

"Enggak deh, belom tentu kamu tau deh kayaknya." jawab Hazmi yakin.

"Dih? Siapa dulu namanya, kalo Ais enggak tau ya nanti tinggal cari tau. Nanya temen-temen abang, nyari sosmednya gitu-gitu."

Ucapan Ais membuat Hazmi melotot. Bahaya kalau sampai adiknya bertanya ke kuartet, bisa habis dia diledek mampus.

Hazmi menghela nafas, "Kirana, Kirana Ayu namanya."

Ais yang tadinya menatap sang abang penasaran, langsung terdiam. Matanya mengerjap cepat, tidak percaya mendengar nama yang disebut kakaknya tersebut. "Siapa?"

Hazmi melirik Ais malah tapi tetap menjawab, "Kirana Ayu, biasanya dipanggil Kiran sih."

"ORGIL YA PASTILAH JADI PUSAT PERHATIAN LAH. YANG ABANG MAU PACARIN SEKELAS KIRANA AYU PEMENANG PUTRI KARTINI PROVINSI PLUS MODEL MAJALAH BINTANG REMAJA," Ais menarik nafas panjang, "pasti jadi perhatian semua orang Bang. Semua orang kenal dia, kalo pacaran pasti Abang dicari tahu."

Ucapan Ais membyat Hazmi menghela nafas, "nah itu, kamu aja tau dia makanya abang kepikiran."

"Ya iyalah, satu provinsi kayaknya tau dia sih. Viral banget kan soalnya pas menang Putri Kartini provinsi," Ais lalu menatap abangnya sangsi, "tapi, emang Kak Kiran nya tuh suka sama abang?"

Hazmi menatap Ais, "kalo enggak suka ngapain abang kepikiran mau nembak sih?"

Ais menatap abangnya tidak percaya, "Kak Kiran suka abang? cowok nolep kayak abang?

FlippedWhere stories live. Discover now