jatuh cinta

510 78 4
                                    

seperti biasa,
warning: harsh words, typos

***

Setelah 3 kali gagal mendapatkan nama si cowok rafia, sejujurnya Kiran mulai menyerah. Walaupun sesekali ia berusaha mencari presensi cowok rafia yang Demi Tuhan entah ia bersembunyi dimana.

Kayak pernah Kiran melirik lapangan waktu kelas 10 IPS 3 olahraga, cowok itu enggak ada. Di coba lagi di kelas IPS lain, hasilnya sama. Terus satu waktu Kiran pernah diminta mengantar berkas dari ruang guru ke kelas IPS 2 yang sebelahan, terus iseng melirik kelas IPS 3 enggak ada juga. Jangan tanya soal kantin, kayaknya sampe debu dan coretan kantin dimana aja Kiran hapal sangking seringnya ia memperhatikan tiap sudut kantin mencari cowok itu. Hasilnya sama, enggak ada.

Kiran beneran sampai pada tahap kepo maksimal sama cowok ini. Entahlah, setiap ketemu pasti cowok itu selalu lagi atau sedang menawarkan bantuan pada Kiran. Dan gadis itu tidak pernah diberi kesempatan untuk bilang makasih secara baik dan benar karena....momennya selalu dinterupsi berbagai hal.

Tapi, siang ini dewi fortuna kayaknya memihak Kiran.

Setelah dua bulan sekolah, akhirnya Kiran tau siapa nama cowok rafia. Namanya Hazmi, anak kelas 10 IPS 3 dan ternyata sahabat teman satu kelas Kiran, Raihan. Terima kasih pada pengumuman sekolah dan berita di seluruh media sosial karena aksi penyelamatan Hazmi di kasir Betamaret.

"Gila ya si Hazmi berani banget ya nyelamatin kasir padahal kan perampoknya bawa pisau gitu," ujar Gisel mengomentari aksi Hazmi.

"Katanya sih dia emang jago karate tau Gi. Makanya enggak ada takutnya begitu," sahut Sierra menanggapi.

Gisel mengangguk, "iya deh tapi kacau sih jadi artis dadakan itu orang. Ngalah ngalahin lo yang abis menang lomba essay, Ran."

Kiran menggeleng, "dia emang hebat banget Gi. Nyelamatin nyawa orang itu. Prestasi essay gue dibanding dia ya kalah."

"Enggaklah prestasi lo juga hebat tapi ya si Hazmi sampe dapet penghargaan dari polisi anjir hebat banget," kata Sierra yang diangguki kedua sahabatnya.

Dalam diam Kiran mengulum senyum. Ingatan soal Hazmi dan momen mereka kembali hinggap di benak Kiran.

Emang dia cowok yang baik.

Mungkin ya, sebagai idola baru eksistensi Hazmi jadi dibicarakan dimanapun. Waktu upacara, di kelas, kantin hingga eskul. Laki-laki itu pun jadi terasa amat sangat mudah ditemukan. Kayak dimanapun Hazmi berada, pasti elu-elukan sering terdengar.

Gara-gara kejadian heroik Hazmi, diam-diam Kiran menaruh perhatian lebih pada laki-laki itu. Akibatnya sensor indera Kiran terhadap keberadaan Hazmi jadi lebih peka. Dia jadi kayak tau cowok itu berada. Seperti kemarin, Kiran lagi beli minum tiba-tiba kupingnya mendengar sorakan ramai dari ujung lantin-yang demi tuhan jarak mereka mungkin sekitar 15 bangku- Kiran langsung melirik dan mencari keberadaan si cowok karamel dengan rambut ikal itu. Ketika matanya menangkap sosok Hazmi-yang bahkan cuma belakang kepalanya-, Kiran tersenyum diam-diam.

Terus juga setiap ia sedang berada di ruang guru. Ketika para guru tiba-tiba heboh bersorak, itu pastkmenyapa Hazmi yang datang ke ruang guru untuk mengambil atau mengambil sesuatu. Maka Kiran juga ikut bersorak dalam hati. Yah namanya juga naksir.

Kiran ikutan bangga dan senang mendengar aksi heroik Hazmi. Waktu pertama kali tau sosok penyelamat Betamart itu Hazmi, Kiran langsung berpikir 'gue tau lo akan ngelakuin hal tersebut' karena memang selama ini, Kiran selalu bertemu Hazmi yang memberinya pertolongan.

Gara-gara itu semua, rasa penasaran Kiran ke laki-laki itu kemudian berkembang. Padahal awalnya Kiran pensaran karena ingin mengucapkan terima kasih atas rafia waktu mos tapi kayaknya cowok itu enggak ingat.

Terus penasaran itu berubah jadi kagum waktu mendengar alasan cowok itu memborong kerupuk pas kemah bersama. Dan entah kenapa, kagum itu kemudian berubah jadi perasaan berdebar dan mulas yang aneh ketika melihat senyum lebar dari wajah Hazmi.

Karena perasaan berdebar itu, Kiran jadi sering memperhatikan Hazmi dimanapun matanya menangkap sosok itu. Entah di kantin, lapangan, bahkan gerbang sekolah. Dari hasil pengamatannya Kiran memperoleh beberapa informasi tentang Hazmi.

Pertama, cowok itu merupakan anggota eskul futsal. Kedua, cowok itu suka duduk di bawah pohon sambil mengobrol dengan temannya. Makanan favoritnya adalah nasi goreng kantin-demi tuhan hampir tiap hari Hazmi membeli menu ini-. Setiap jumat membagikan makanan untuk pengemis di perempatan lampu merah dekat sekolah. Terakhir, sejak populer, Hazmi sering duduk di area belakang sekolah sambil memberi makan kucing yang tinggal sekolah.

Fakta terakhir tidak sengaja Kiran temukan ketika ia harus membawa buku ke kantor guru dan melewati area samping sekolah. Waktu itu Kiran cuma melihat sekilas tapi ketika kemudian ia mendengar kalau Hazmi sering bersembunyi setelah jadi artis-hasil curi dengar dari Raihan sih ini-, Kiran jadi paham kalau Hazmi diam-diam melakukan hal itu.

"Lo ngumpet ya?"

Entah keberanian darimana, hari ini Kiran menghampiri Hazmi. Ini karena dia mendengar Hazmi dicari semua orang waktu lewat IPS 3, katanya pihak yayasan mau bertemu Hazmi tapi sosoknya hilang. Jadi setelah kembali dari urusan saman, Kiran menghampiri cowok ini yang yah sesuai tebakannya lagi ngasih makan kucing sekolah.

Cowok itu menengok ke arah Kiran, sebelum akhirnya kembali mengelus kepala kucing, "enggak," jawab Hazmi pendek.

"Bohong, gue denger dari Raihan udah semingguan ini lo kalo lagi dicari pasti hilang. Kenapa hobi ngilang deh?"

Hazmi mengedikkan bahunya, "gue bukan hilang. Gue lagi ngasih makan kucing, sekarang jam mereka makan." Hazmi kembali berkilah membuat Kiran berdecak keras.

Hazmi tidak menanggapi apapun. Hening kemudian melingkupi keduanya.

"Kenapa lo seneng berbuat baik?" tiba-tiba Kiran bertanya. Membuat cowok itu berbalik ke arah Kiran meskipun masih dengan posisi jongkoknya.

"Maksudnya? Berbuat baik kayak gimana?"

Kirna mengedikkan bahunya, "yaaa kayak gini. Bantuin kasir betamaret, ngasih makan kucing, beli kerupuk, dan lain-lain mungkin." Tadinya Kiran hampir menyebutkan soal pembagian makanan tapi melihat ekspresi Hazmi yang seperti menggodanya dan Kiran langsung sadar ia pasti terkesan sering memperhatikan cowok itu.

"Lo sering merhatiin gue kah?"ucap cowok itu dengan nada menggoda sambil menyeringai tipis.

Kiran menggeleng keras, "bukaaan gue cuma kebetulan liat beberapa kali terus yang betamaret semua orang tau bahkan presiden kalo kerupuk kan lo ngasih gue waktu kemah."

Penjelasan panjang Kiran dijawab anggukan oleh Hazmi. "Jadi kenapa lo ngumpet kan lo udah berbuat baik?" ulang Kiran lagi.

"Gue bukan berbuat baik, cuma ngelakuin basic human being. Tapi enggak tau kenapa orang-orang heboh banget bahas ini ya," ucap Hazmi sambil terkekeh pelan.

Kiran menghela nafas, "soalnya orang baik udah jarang. Makanya yang kayak lo perlu diapresiasi."

Hazmi tidak menanggapi tapi kemudian ia bangun darinposisi jongkoknya lalu tersenyum,

"ada, masih banyak. Orang-orang cuma perlu sadar, membantu sesama tuh bukan hal luar biasa yang perlu apresiasi sana sini. Justru itu dasar kehidupan sosial enggak sih? Manusia enggak bisa hidup sendiri makanya harus saling bantu. Kalo diapresiasi berlebihan, niat tulusnya jadi dipertanyakan."

Cowok itu kemudian berlalu meninggalkan Kiran yang terdiam. Masalahnya, Kiran sedang bingung ia terdiam karena mendengar penjelasan Hazmi atau justru terpesona dengan senyum lembut laki-laki itu?

Kayaknya lebih ke yang kedua.

-bersambung

EH CUMA MAU SEKILAS INFO, DRAFT CERITA INI HAMPIR BERES YEAY! terus... enjoy the last few hours of haechan's day and like haechan said, hope you guys always having fun in this life. see you!

FlippedWhere stories live. Discover now