keputusan Kiran

296 55 10
                                    

seperti biasa,
warning: harsh words, typo

***

Kiran terdiam di balkon rumahnya sambil memandangi langit malam kali ini. Ucapan Sabda serta pertengkarannya dengan Hazmi bergantian muncul mengisi kepalanya. Kiran sampai menghela nafas, merasa kepalanya amat penuh.

"Lo kenapa deh kayak lagi syuting sinetron telenovela begitu?"

Tiba-tiba Kak Angga muncul sambil membawa susu hangat dan duduk di sebelah Kiran. Gadis itu menoleh dan menerima gelas yang disodorkan sang Kakak.

"Tumben bikinin aku juga," ucap Kiran pada Kak Angga yang membuat cowok itu mengedikkan bahunya.

"Ngeliat lo bermuram durja sih abis nya. Kenapa deh? Enggak biasanya merenung menatap bintang begini macam syuting video klip?" tanya Kak Angga lagi.

Kiran menyeruput susu hangatnya lalu tersenyum tipus. Ia menatap sang Kakak serius, "Kak Angga pernah move on enggak?"

Kao Angga menatap Kiran sambil mengangkat alisnya, "ya pernah lah. Kan kalo putus, gue move on sebelum mulai yang baru."

"Duh sombong banget," komentar Kiran lelah membuat Kak Angga terkekeh.

"Apa sih kenapa? Lo mau move on? Putus kah sama si siapa tuh Saba? Sada?"

Kiran berdecak mendengar pertanyaan Kak Angga, "Sabda, Kak. Nama orang kamu ganti-ganti aja deh. Lagian siapa sih yang bilang pacaran?"

Kak Anggak menjentikkan jarinya, "nah iya Sabda ahahah lupa gue. Lah kirain selama ini antar-jemput ke rumah, jalan-jalan bareng tuh udah pacaran ternyata belom toh?"

Kiran mengangguk, "belum. Cuma deket sebagai temen kok, jarang juga jalan berdua. Lebih sering ramean bareng Gisel sama Sierra."

Kak Angga mengernyitkan dahinya, "lah terus ini belum move on sama siapa?" Kak Angga menatap serius Kiran sebelum akhirnya mendekatkan wajahnya ke arah Kiran, "Hazmi ya?"

Kiran menatap Kak Angga kaget. Kak Angga terkekeh, "kenapa? Kaget ya gue tau Hazmi? Soalnya gue sempet liat surat yang ada di toples jelly yang sama sekali lo enggak mau bagi ke gue, namanya Hazmi. Jadi ya gue menduga si Hazmi-Hazmi ini yang lo suka. Gue juga inget ini cowok pertama yang lo izinin nganterin pulang sampe depan rumah dan ketemu Papa sama Mama, iya kan?"

Kiran menipiskan bibirnya dan menunduk lalu mengangguk pelan. Mengiyakan semua fakta yang kakaknya sampaikan. Kak Angga tertawa sambil bertepuk tangan heboh.

"Tapi aku tuh mau move on kak dari dia. Aku pernah confess ke Hazmi terus ditolak. Katanya, dia enggak pernah nganggep aku lebih dari temen. Makanya aku harus move on. Awalnya sama Sabda juga supaya enggak mikirin Hazmi terus."

Ucapan Kiran membuat Kak Angga bingung, "lah serius? Sabdanya udah tau tapi?"

Kiran mengangguk, "dari awal." Kak Angga mengangguk. Kiran kemudian menceritakan semua dari awal.

Pertemuan pertamanya dengan Hazmi, awal mula ia kenal Hazmi, bagaimana akhirnya ia memutuskan mengajak Hazmi makan bersama dan ke panti, momen-momen ketika mereka dekat, hingga confession di bianglala dan keputusan Kiran untuk move on sesuai saran Gisel. Semua Kiran ceritakan tanpa terkecuali pada sang Kakak.

"Wow gue enggak menyangka kisah cinta lo agak...rumit ya?" komentar Kak Angga yang diangguki oleh Kiran.

"Terus beberapa hari yang lalu Sabda ngajak aku pacaran lagi kak. Tapi aku enggak bisa. Kemaren aku berantem sama Hazmi kalo dipikir sebenernya biasa aja dan aku harusnya ngomong secara baik-baik, tapi rasanya gusar banget pas dia bilang aku sama Sabda pacaran dan selalu manggil Sabda itu 'pacar lo' kayak aku ngerasa sebel aja karena enggak bener. Mana dia bikin asumsi yang enggak-enggak soal Sabda, aku makin bete lah." ungkap Kiran panjang lebar, mengeluarkan perasaan gusar nya beberapa hari ini.

FlippedWhere stories live. Discover now