CHAPTER 42

484 74 23
                                    

Apapun yg terjadi, kalian hrs ikhlas okey?🗿🏳️

Persiapkan mental kalian utk perpisahan krn sebentar lg nih book emang mau tamat, akhirnya bebanku berkurang walau dikit dan bs bikin cerita baru (definisi ngurangin beban and nambah beban ini mah😭)

****

Dentuman keras kembali terjadi, Taufan menambahkan daya serangnya kearah pesawat tempur yang hampir terjatuh. Cahaya merah muda di sekitar tubuh Yaya kian memudar, dia berseru tertahan ketika merasakan tekanan yang jauh lebih kuat dikala dia berusaha untuk menahan kapal angkasa itu jatuh menimpa teman-temannya yang lain.

"Ugh, aku tidak sanggup lagi." Yaya bergumam lirih, tubuhnya yang melayang perlahan turun mengikuti arah kapal angkasa yang lambat laun ingin menimpa mereka semua.

Tapi karena kehadiran Yaya, itu sedikit menambah waktu mereka untuk berpikir dan menghindar dari terpaan kapal angkasa tersebut.

"Aduh, gimana nih?" Blaze berseru setengah panik, memandangi semuanya yang telah kacau membuatkan dirinya tak bisa berpikir.

Seluruh kehancuran ini telah merajalela. Dalam diam, Thorn menyapu ke seluruh penjuru tempat itu. Menatap sendu. Kemudian dagunya terangkat menuju keberadaan Taufan yang berada di puluhan meter dari permukaan tanah dengan pusaran angin puting beliung yang melindungi posisinya.

Kalau sudah seperti ini, mereka harus apa untuk menghentikan amukan Taufan yang tak kunjung reda?

Pusaran anginnya semakin kuat seiring berjalannya waktu. Planet ini bisa hancur kalau seperti ini terus, terlebih lagi dengan Taufan yang menyerap seluruh energi angin Planet ini untuk mengisi tenaganya. Saat ini, Taufan sudah seperti Retakka yang menghalalkan segala cara untuk bertahan.

Menyerap sumber kehidupan Planet untuk menambah kekuatan. Itu adalah cara kerja kuasa tahap ketiga. Thorn mampu memahaminya karena dulu dia sempat mengaktifkan kuasa tahap ketiga ketika melawan Kirana. Tapi bedanya, Thorn memanfaatkan kekuatan dari biji oakuat untuk mengaktifkan kuasa tahap ketiga miliknya.

Tanpa biji oakuat itu, Thorn tidak yakin bisa membangkitkan kuasa tahap ketiga secara mandiri seperti Taufan. Cara kerja kekuatan mereka berbeda, Thorn jauh lebih mudah mengendalikan kekuatannya dibanding Taufan.

Mungkin ada satu cara untuk membangkitkan kekuatan itu tanpa biji oakuat. Menyerap sumber kehidupan dari Planet ini, Thorn bisa meminjam kekuatan itu untuk sementara waktu. Mencari keberadaan Retakka dan mengambil kuasa miliknya juga membutuhkan waktu yang cukup lama, mereka tidak memiliki waktu sebanyak itu.

Hhh, baiklah. Thorn tidak punya cara lain. Dia terpaksa melakukan ini. Toh, planetnya memang sudah hancur, jadi ditambah hancur sedikit tidak akan menjadi masalah besar kan? Hehe....

"Gempa, Blaze, Ice, Solar, aku ada ide untuk menghentikan kegilaan ini." Menghancurkan keheningan di antara mereka semua, Thorn berkata sembari menatap mereka secara bergantian.

Gempa, Blaze, Ice, Solar, dan anggota yang lainnya ikut menoleh. Saling bertatapan, sedikit merasa aneh mendengar Thorn berkata menggunakan nada seperti itu.

"Ada apa, Thorn?" Gempa memutuskan untuk bertanya, secepat mungkin mereka harus bertindak.

"Kita bagi tugas sesuai dengan rencana Solar. Kalian harus mencari Retakka dan segera mengambil kekuatan kalian lagi menggunakan kuasa penyerapan Ochobot. Kapten Kaizo dan Fang akan menjaga kalian kalau saja Retakka memberontak. Maripos, Yaya, Kirana dan aku akan tetap disini untuk menghitung situasinya sembari mengalihkan perhatian Taufan dari segala pandangannya sekarang." Thorn mulai menjelaskan dan membagi seluruh tugas masing-masing. Mereka harus bergerak cepat.

WHAT IF [ END ]Where stories live. Discover now