CHAPTER 6

791 106 21
                                    

Wih, gak terasa udah di chapter 6 aja dan konfliknya pun udah saling bermunculan kek kenangan. Untuk selanjutnya, pastikan kalian memahami betul dari narasi yg ku tulis di sini. Alurnya mungkin akan maju-mundur seperti di chapter awal, pastikan kalian paham karena kita akan menggila di sini. 

Moga kalian senantiasa suka dan happy reading semua...

****

Planet Gurlatan. 

"Ah, lihat siapa yang datang setelah sekian lama telah menghilang. Aku tak menyangka kau akan mendatangi tanah ini lagi, Kai." 

Keluar dari balik pintu gerbang perbatasan yang terbuka lebar seraya menyambut kehadiran Kaizo, wanita berambut merah itu berkata. Dia tersenyum, merasa bahagia dengan tamu yang berkunjung kali ini. Karena Kaizo adalah tamu istimewa baginya, terlebih lagi dengan kesalahpahaman yang hampir merenggut hubungan mereka berdua. Sulit dipercaya jika Kaizo sendiri yang datang untuk mengunjunginya. 

Mendapatkan perlakuan manis dari wanita itu tak cukup untuk meluluhkan seorang Kaizo. Pemuda itu tampak datar dan tak berniat untuk membalas ataupun sekilas tersenyum ke arahnya. Dia datang kemari bukan untuk berkunjung apalagi bertamu, Kaizo memiliki sebuah misi penting dan kali ini dia sangat membutuhkan jasa dari wanita itu. 

Kaizo menggeleng pelan, "aku datang bukan untuk bertamu. Aku membutuhkan bantuanmu, Kira." 

Langsung pada inti pembicaraan, ucapan Kaizo sudah cukup untuk membuat Kirana merasa heran. Kaizo membutuhkan bantuannya? Setelah sekian lama dirinya menghilang akibat menyertai organisasi TAPOPS, akhirnya dia kembali dengan meminta pertolongan padanya? Wah, sungguh momen yang amat langka. 

Sebelum kita masuk ke dalam percakapan mereka, mari kita berkenalan dahulu dengan KIrana. Dia Kirana, seorang putri mahkota kepemimpinan Planet Gurlatan serta ahli waris yang sah. Memiliki usia yang amat muda namun sudah terlatih dalam pertarungan sungguhan, sering kali memimpin pasukan untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. 

Kirana dan Kaizo sangat dekat. Mereka berdua adalah kawan lama sekaligus rival dalam ajang pelatihan dahulu. Walaupun Kirana seorang wanita namun Kaizo sama sekali tak pernah mempermasalahkan hal itu. Bahkan, dia tak pernah mampu untuk menjatuhkan Kirana dalam pelatihan mereka.  

Kirana itu alien yang sangat kuat dan dengan kehadirannya mungkin Kaizo akan mendapatkan kekuatan yang setimpal dengan lawan mereka saat ini. Secepat mungkin mereka harus mencari keberadaan Boboiboy dan mengamankannya. 

"Hei, tenanglah. Setelah apa yang terjadi, kenapa kau masih berani untuk meminta bantuan dariku? Aku tidak mengerti, Kai. Ah iya, akan lebih baik kita mengobrol di dalam istana saja. Amatlah tidak pantas jika aku membiarkan tamu kehormatan berdiri di depan gerbang kerajaanku," Kirana berbalik badan. Hendak menuntun Kaizo agar mengikutinya dari belakang dan masuk ke dalam. 

"Ini darurat, Kira." Kaizo menyela sebelum Kirana benar-benar berlalu darinya, tak beranjak dari posisi awal. "Kami sudah memaafkanmu atas seluruh kejadian di masa lampau, aku mampu memahaminya. Sangatlah menyakitkan di saat kehilangan segalanya tepat di depan mata dan kita tak memiliki kuasa untuk melawan. Tapi sekarang kondisinya berbeda, Boboiboy berada dalam bahaya. Para tahanan TAPOPS berhasil melarikan diri dan mereka menyerang markas TAPOPS secara membabi buta. Aku membutuhkan bantuanmu untuk melacak dan menyelamatkan Boboiboy. Kau tahu, aku tak bisa melakukan semua ini sendirian." 

Oh tidak, Kaizo menurunkan egonya sekarang. Lagi pula, apa yang baru saja ia katakan?

Kirana bergeming, mencoba untuk berpikir dan menimbang-nimbang. Jika Kaizo sendiri sudah mengatakan hal tersebut, sudah dipastikan kondisinya memang buruk sekali. Kaizo sama sekali tak pernah menunjukkan sikap lemahnya seperti ini, pasti keadaanlah yang sudah mendesak pemuda tersebut. 

WHAT IF [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang