CHAPTER 11

557 89 12
                                    

Siang semua, hehe. Author kalian lagi lumayan sibuk, sibuk overthinking maksudnya awoakwok. Yeah, menjelang usia 20 tahunan tuh memang lagi lucu-lucunya. Ada aja hal lawak yang bikin ketawa campur emosi. Maaf kl cerita ini jadi tersendat gitu🙂

Okelah, sebelum kita menuju ke cerita, author mau minta pendapat. Bagus gak cover barunya? Lumayan nyambunglah ya dari pada yang pertama hehe...

Moga kalian tetep sabar dalam menunggu kelanjutan cerita ini dan happy reading semua....

Jangan lupa vote yak, banyak sidersnya😩

****

"Kita hampir mendekati pelindung Planet Bayugan. Apakah kita akan nekat menerobos masuk?" Ki kita bertanya, dia sibuk memperhatikan layar komputer yang menggantung di antara dinding kapal angkasa mereka.

"Ya, terobos saja. Hancurkan kalau perlu," timpal Bora Ra datar. Dia tak peduli tentang keberadaan mereka yang akan terlacak oleh sistem keamanan Bayugan. Toh, kekuatan mereka sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan planet ini hingga rata.

Jadi, mereka pun tidak perlu bersembunyi dan mengendap-endap lagi.

Ki kita mengangguk paham, menekan beberapa tombol kendali kapal angkasa mereka.

Sebuah pelindung transparan menyelimuti body kapal angkasa tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan parah pada tubuh kapal akibat bertabrakan langsung dengan pelindung yang terpasang di Planet Bayugan.

Sistem keamanan Bayugan sedikit unik jika dibandingkan dengan sistem keamanan Planet yang lain. Sistem keamanan yang terpasang di Planet Bayugan terbentuk oleh pusaran angin. Tidak terlihat namun angin yang dihasilkan setajam layaknya silet. Siapa pun yang berani menembus, mungkin akan berakhir fatal jika tak dilengkapi oleh pelindung.

Walau hal tersebut tidak menggoyahkan niat Retakka pada saat itu, alien itu tetap mampu menembus sistem keamanannya dengan amat mudah. Mungkin karena dia juga memiliki kepingan dari kuasa elemental lain? Maka, Retakka pun bisa dengan mudah menembus pelindung angin tersebut.

Ketika kapal mereka hampir mendekati perbatasan pelindung Planet, guncangan hebat mulai terasa di sekeliling mereka.

"Siapa pun yang memiliki ide untuk menciptakan pelindung angin seperti ini, dia cukup jenius." Mengulas senyuman miring, Vargoba memuji.

Baru pertama kali ini dia menjumpai sistem keamanan Planet yang terbuat dari kuasa elemental. Terlebih lagi, sistem itu terbentuk oleh pusaran angin yang abstrak.

Angin itu bersifat abstrak, tak terkendali. Angin memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk memporak-porandakan suatu wilayah, dan menanggulangi hal tersebut amatlah sukar untuk dikendalikan. Jika Planet ini mampu mengendalikan kekuatan elemental angin dengan sedemikian rupa, bukankah itu berarti pemimpin dari Planet ini sudah memiliki kemampuan yang sangat hebat?

"Kita hampir berhasil melewati pelindungnya," ucap Ki kita senang. Merasa puas dengan keputusannya yang mengurangi kecepatan kapal mereka. 

Duaar!

Suara ledakan terdengar dari arah belakang pesawat, alarm kecemasan mulai berbunyi nyaring karenanya. Getaran hebat menghentikan senyuman bahagia dan aktivitas mereka. 

"Apa yang terjadi?" mereka serempak melemparkan pertanyaan yang serupa, menatap Ki kita dan Ayu Yu yang tengah dilanda oleh kepanikan. 

WHAT IF [ END ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat