46. Pulang

67.3K 6K 3.2K
                                    

Hallo semuanya🙌🙌

Sebelum baca, alangkah baiknya follow akun intagram mereka dulu

******

Seperti perkataan Alezra kemarin, bahwa sepulang sekolah, mereka berlima berkumpul di lapangan basket SMA Nurangga.

Mereka juga sudah mengganti seragam putih abu-abunya dengan jersey berwarna merah. Aura ketampanan mereka jadi semakin terpancar, karena kulit putihnya terlihat bercahaya, akibat memakai celana sedengkul.

Seperti tim cheers saat ini contohnya. Delapan gadis yang tengah berdiri di ujung lapangan itu, terpekik kegirangan, karena melihat cowok-cowok tampan di hadapannya.

Disisi lain, Mahen yang sejak tadi duduk di tepi lapangan, lantas mengambil ponselnya, saat ada notifikasi masuk. Dia melihat Ibunya yang mengirimi pesan.

Mama
Mama pulang hari Sabtu, Hen. Nanti Mama kabarin jam terbangnya ya.

Mahen jadi tersenyum manis, setelah membaca pesan itu. Dia benar-benar sudah tidak sabar, untuk bertemu dengan Ibunya.

Anda
Iya Ma.

"HEN!!"

Mahen langsung terperanjat kaget, saat Galen berteriak memanggilnya. Sontak dia pun jadi menolehkan wajahnya ke arah sumber suara.

"Ngapain duduk di situ? Buruan, mau mulai!!" teriak Galen lagi yang sudah berkumpul dengan tim basketnya.

Mahen pun mengangguk cepat. Dia lantas menaruh ponselnya di samping tas. Kemudian, Mahen segera bergegas menghampiri mereka.

"Main Hp mulu lo, lagi chatan sama cewek ya?" tanya Galen, setelah Mahen sampai di hadapannya.

"Mama," jawab Mahen.

"Gue kirain sama cewek. Habisnya lo senyum-senyum sendiri."

"Cewek mana Len, yang mau sama si Batu? Mana tahan, dicuekin terus?" celetuk Jovian yang berdiri di belakang Galen.

"Gak boleh gitu, Jov. Lo liat aja nanti, Mahen bakal punya cewek duluan sebelum lo," ujar Galen menatap Jovian.

Jovian hanya menghembuskan napas lelah. "Gak yakin."

"Berani taruhan gak?" Galen malah memanfaatkan keadaan.

"Dosa," ucap Mahen tiba-tiba ikut bicara.

"Maaf ustad Mahen," ucap Galen menundukkan kepalanya sopan. Hal tersebut membuat Jovian, Arzan, dan Alezra jadi tertawa.

Sedangkan Mahen, cowok itu hanya memasang wajah tanpa ekspresinya.

"Selagi nunggu pembina, mending latihan dulu ayo," ucap Alezra tidak suka membuang waktu.

MAHEN ALGRAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang