[Sudah terbit+Part lengkap]
TERSEDIA DI GRAMEDIA
Sederhana, kisah Mahen yang selalu menyembunyikan kehidupannya pada orang lain. Walaupun hidupnya penuh dengan penderitaan dan tidak pernah bahagia, namun Mahen ingin membuat gadisnya selalu bahagia.
...
Supaya terhindar dari segala emosi, jadinya aku up habis buka😋😋
Baik kan, supaya kalian bisa mengeluarkan segala unek-unek😀
Follow akun aku dan rp yaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
"Mahen kok gak ada?" ujar Safira saat menoleh ke arah kaca belakang mobil. Dia tidak menemukan motor Mahen. Padahal, tadi cowok itu masih membuntutinya.
Sontak Wina pun jadi ikut menolehkan kepalanya. "Mungkin ketinggalan Sayang."
"Enggak Ma. Papa juga kan bawa mobilnya pelan-pelan," ucap Safira menatap Ibunya, dengan wajah cemas.
"Lagi mampir dulu kali, Ra. Nanti juga pasti muncul lagi Mahen-nya," sahut Hafid yang sedang fokus menyetir.
Safira jadi terdiam. Gadis itu kemudian menghembuskan napas panjang.
"Kenapa perasaan aku jadi gak enak," ucap Safira gelisah, sambil memilin jari-jemarinya. Seolah sesuatu buruk memang terjadi pada Mahen.
Wina yang sedang duduk di samping Safira pun, kemudian mengusap rambut gadis itu. "Gak usah cemas."
Safira langsung menatap Ibunya dengan senyuman kecil. Semoga, ini semua cuma perasaannya saja.
****
"GALAKSI SIALAN, JANGAN KABUR LO!" teriak Resal ingin mengejar. Namun Galaksi sudah terlebih dahulu cabut dengan motornya.
Sementara Mahen, cowok itu sedang meringis kesakitan. Dia memegangi bagian leher belakangnya yang terasa begitu berat dan nyeri. Mendadak kepalanya pun terasa sangat pusing, hingga pandangannya jadi kunang-kunang.