21. Kabar Buruk Tentang Mahen

102K 8.7K 2.8K
                                    

Hallo🙌

Aku up lagi yuhuuu

Satu kata denger judul part ini?🙂

Karena tembus target komennya cepet, jadi aku update💗

Thank you guys.

Sebelum baca, alangkah baiknya follow akun² mereka

Sebelum baca, alangkah baiknya follow akun² mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


******

"DEN MAHEN!!!"

Dani langsung terperanjat kaget karena teriakan seseorang. Pria itu pun menoleh ke belakang, dan melihat Bi Lala yang sedang berlari ke arahnya.

Sesampainya di sana, Bi Lala langsung menjatuhkan tubuhnya di hadapan Mahen. Air matanya meluruh dengan deras. Jantungnya seakan berhenti berdetak, saat melihat kondisi Mahen yang sudah mengenaskan dengan darah yang bersimbah di seluruh wajahnya.

"Ya Allah, Den Mahen! Den Mahen bangun Den, Den Mahen!" Bi Lala meraih kepala Mahen dan meletakkan di atas pahanya. Dengan tangan yang sudah gemetar hebat, dia pun berusaha membersihkan darah di wajah Mahen.

"D--Den... " Bi Lala semakin menangis histeris. Seluruh tubuhnya bergetar karena panik.

Kenapa dia telat untuk menolong Mahen? Kenapa dia tadi tidak segera menghampiri Mahen, di saat mendengar teriakan cowok itu? Bi Lala sungguh menyesal. Dia sudah gagal untuk menjaga Mahen.

Kemudian Bi Lala pun menolehkan kepalanya ke arah Dani. "Tuan, apa yang udah Tuan lakuin? Kenapa Den Mahen bisa sampai kayak gini?!" tanyanya dengan nada emosi.

Dani hanya diam, dengan bola matanya yang terus memandangi Mahen.

"DEN MAHEN ANAK KANDUNG TUAN! KENAPA TUAN TEGA!" Bi Lala semakin meluapkan emosinya. Kini dia tidak merasa takut sama sekali. Bi Lala sudah tidak bisa diam, di saat melihat seorang Ayah yang berani melakukan hal keji pada anaknya seperti ini.

"APA SALAH DEN MAHEN SAMA TUAN!!"

Perlahan kedua tangan Dani pun mulai mengepal. Pria itu kemudian menundukkan kepala, berusaha menahan amarahnya yang sudah mendidih.

Hingga setelah terdiam beberapa detik, Dani lalu berkata, "Bawa Mahen ke rumah sakit," perintahnya dengan kedua tangan yang semakin mengepal kuat.

Bi Lala hanya diam dan menangis sesegukkan.

"CEPETAN BAWA!!" murka Dani mengangkat wajahnya, menatap Bi Lala dengan nyalang.

Bi Lala pun segera beranjak berdiri dan ingin bergegas menuju lantai bawah untuk mengambil ponselnya.

"CARI TAKSI DI DEPAN! JANGAN TELEPON AMBULAN!" ujar Dani. Dia tidak mau jika kasus ini sampai ke tangan pihak berwajib. Bagaimanapun Mahen adalah anak kandungnya, dia bisa dipenjara dalam waktu yang lama jika ketahuan melakukan penyiksaan terhadap anaknya sendiri.

MAHEN ALGRAFAWhere stories live. Discover now