SETIAP KARYA YANG ELFALASKHA PUBLISH ITU MURNI HASIL KARANGAN SENDIRI YA! NO PLAGIAT PLAGIAT!
Karya ini belum selesai revisi ya, jadi masih ada yang berantakan.
══════════════════
"Masalah itu layaknya hujan, reda dikit deres lagi "
-Kanara abiraj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning guys!!! " Sapa nafia yang baru saja memasuki dapur
Chayani berdehem menanggapi sapaan nafia, saat ini ia masih terfokus dengan layar laptopnya dimeja makan
"Mau kemana lo? " Tanya kanara yang juga sama sibuknya dengan chayani kini berpaling dari laptopnya
Nafia melangkah membuka kulkas untuk mengambil sesuatu yang bisa ia makan lalu membawanya kemeja dan duduk disalah satu kursi yang ada "Gue mau healing dong, bosen dirumah mulu "
"Healing? " Ulang chayani masih terfokus pada laptopnya, ia tampak sibuk mengerjakan sesuatu disana
Nafia mengangguk "Iya, gue mau healing keluar kota lebih tepatnya ke daerah pedesaan gitu yang dingin terus juga pemandangannya bagus " Senyuman nafia terbit kala membayangkan betapa menyenangkannya itu
"Cari mati lo? " Tanya kanara membuat senyuman nafia pudar
"Ka! Gue bosen tau, gue pengen healing. Lo berdua enak bisa pergi kemana mana sedangkan gue? Gue harus terus dirumah, bersembunyi dari semua orang sampai bahkan gue dikira udah mati ka! "
"Nafia! "
Ketikan chayani terhenti
"Kita berdua ngelakuin ini juga demi keselamatan nyawa lo, kalo lo keluar mereka bisa aja nemuin lo dan akhirnya lo ditangkap lagi sama mereka. Emang lo mau disiksa sama mereka lagi? " Sambung kanara mencoba untuk memberikan pengertian pada nafia
Nafia memalingkan wajahnya "Mereka bahkan jauh lebih baik dari lo berdua, kalian egois "
"Naf, kita ngelakuin ini lo naf "
Chayani terdiam tak membuka sepatah kata pun
Nafia tersenyum miring, ia menatap ke chayani "Demi gue atau demi keuntungan dia? "
"Nafia lo kenapa sih? Chayani ngelakuin itu juga dem- "
Nafia beralih ke kanara "Demi apa? " Nafia bangkit dari duduknya "Demi keuntungan diakan? Disini yang diuntungin itu dia bukan gue, nyawa gue terancam, pekerjaan gue sekarang juga berantakan dan gue udah dianggep mati sama semua orang ka! Itu semua karena apa? " Nafia kembali menatap chayani "Karena dia! " Ia mengulurkan jemari telunjuknya kearah chayani
brakkk
Kanara memukul meja dengan begitu kuat "NAFIA! " Untuk pertama kalinya kini kanara terdengar membentak, selama ini nada berbicaranya memang terdengar ketus namun ia tak pernah membentak sekali pun