Chapter 19

327 9 0
                                    

Happy reading

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈





Chayani memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak setelah lelah melakukan aksi berbahaya tadi, kini ia juga sudah berada dirumahnya seorang diri saja karena sebelumnya kaizo memutuskan untuk menyusul kanara karena takut gadis pujaan hatinya itu terluka. Sedangkan graliam? Ia mendadak ada urusan penting yang membuatnya harus pergi dengan terburu buru.

"Gadis itu sudah dipindahkan dari apartemen ini. Sehari setelah polisi itu menyetujui syarat yang diberikan oleh bos kami. Gadis itu langsung dipindahkan dari tempat ini "

"Saya sempat mendengar bahwa bos kami telah menjual gadis itu pada seorang mafia dan dia tidak ada dikota ini, dia berada dikota lain namun saya tidak tau dimana pastinya "

Chayani sudah sangat lelah dan rasa bersalah malah kembali menghantuinya, chayani teringat akan nafia yang sekarang entah berada dimana dan sialnya omongan dari pria itu malah terngiang ngiang didalam pikirannya. Chayani benar benar sudah menyerah, ia lelah tapi ia merasa bahwa ini semua adalah kesalahannya.

Kedua mata chayani kembali terbuka, ia tak bisa tidur sama sekali saat ini. Chayani lantas bangkit dari tidurnya kemudian ia beralih menjadi duduk diatas kasurnya, helaan nafas panjang chayani terdengar.

"Lo dimana sih naf? Maafin gue "

"Ini semua kesalahan gue, gak seharusnya gue egois waktu itu. Maafin gue naf "

Chayani menundukkan wajahnya "Gue harus gimana sekarang? " Wajah chayani kembali terangkat, sebuah ide terlintas didalam benaknya "Gue harus ketemu sama rizal "

"Harus! "

Dengan bergegas chayani memakai hijab instantnya lalu tak lupa dengan jacket dan kemudian pergi untuk menemui iptu rizal dengan mengendarai sepeda motornya, chayani terlalu terburu buru sampai sampai ia lupa untuk mengabari teman temannya yang tentu ini akan menjadi masalah baru bagi saka mengingat kemarin chayani juga melakukan hal yang sama hingga membuat saka menjadi sedikit dingin terhadapnya.

Disinilah chayani berada, disebuah dermaga tempat dimana iptu rizal selalu meminta chayani untuk menemuinya. Chayani turun dari motor miliknya, ia lantas mendekat keiptu rizal yang tampak sudah menunggu lama kehadirannya disana.

"Rizal, dimana irjen berada? "

"Irjen? Mengapa tiba tiba anda menanyakan irjen? "

"Irjen bodohmu itu telah menjual sahabat saya! Nafia telah dijual keseorang mafia dan sekarang saya ingin langsung mencabik cabik organ tubuh irjen bodoh itu karena telah berani menjual sahabat saya rizal! "

"Apa? Nafia dijual? "

"Budeg? "

"Tapi kabar yang saya dengar bahwa anda telah menghabisinya agent "

"Apa? "

Iptu rizal tiba tiba saja mengeluarkan pisaunya dan langsung ia arahkan jantung chayani beruntung gadis itu dengan cepat menahan pisau yang hampir merenggut nyawanya itu, alhasil kini kedua telapak tangan chayani menjadi terluka karenanya.

"RIZAL! "

"CUKUP CHAYANI! Anda memang licik! Anda adalah musuh berkedok rekan yang berhasil menipu saja sejauh ini! Akan saya habisi anda! "

Hitam Putih - SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now