- Sembilan

27 16 2
                                    

Aira menyalakan penerangan yang berada diatas meja belajarnya, tangan gadis itu mengambil buku yang ia simpan di dalam laci kecil tepat dibawa mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aira menyalakan penerangan yang berada diatas meja belajarnya, tangan gadis itu mengambil buku yang ia simpan di dalam laci kecil tepat dibawa mejanya.

Jari jemarinya, mulai membuka lembar demi lembaran kertas dari buku catatan itu. Tak lupa ia sudah menyalakan radio tape milik Ayah yang kini sudah ia ambil alih.

Ia mengambil sebuah pena berwarna biru miliknya dari tempat penyimpanan, tangannya mulai menuliskan sedikit demi sedikit kata disana.

Ia juga mengisi daftar yang belum ia penuhi, daftar mengenai hal-hal yang berbau Semesta.

Sembari menulis ia kembali mengingat-ingat kejadian tadi sore saat dimana pemuda itu dengan sendirinya menggengam tangan Aira.

Saat dimana ia dan Semesta saling mengejar satu sama lain untuk lebih dahulu sampai dipuncak dan saat kekalahan Aira, ia juga mengingat itu kembali.

Saat dimana ia dan Semesta saling mengejar satu sama lain untuk lebih dahulu sampai dipuncak dan saat kekalahan Aira, ia juga mengingat itu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengisi daftar yang sedikit demi sedikit akan terisi penuh, Aira membuka lembaran terakhir. Lembaran yang masih kosong, ia akan kembali menulis pada malam ini.

Ia akan menceritakan secara singkat bagaimana perjalanan singkat yang mereka alami hari ini. Buku ini seperti tempat curhatnya.

Aira tak pernah kehabisan cara untuk mengisi lembaran-lembaran kosong ini, ia selalu ingin kembali menulis dan ingin rasanya ia menghabiskan lembaran yang kosong itu saat ini juga.

Tangan Aira mulai perlahan menarik sebuah garis dengan hati-hati, ia juga mulai mencoret-coret lembaran itu dengan sangat rapi.

Setidaknya jika tidak bagus harus terlihat rapi, itu kata Aira.

tak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan pada lembaran hari ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━ Dear SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang