- Satu

81 33 4
                                    

Aku Aira Dineschara, panggil saja Aira

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku Aira Dineschara, panggil saja Aira. Diumur 17 menginjak 18 ini, aku baru pertama kali merasakan rasa suka terhadap lawan jenis. Ada satu orang yang membuatku benar-benar merasakan perasaan yang tak pernah ada dihidupku sebelumnya, aku baru bertemu dengannya setelah 5 bulan pindah dirumah baru yang berada jauh dari hiruk pikuk ramainya kota.

Aku, Mama dan kak Ashana sepakat untuk pindah ke desa kecil ini, semenjak Ayah dan Mama berpisah sekitar satu tahun lalu. Setelah mereka berpisah aku mulai membayangkan bahwa kedepannya aku akan kehilangan banyak kegiatan yang akan ku lakukan bersama dengan Ayah.

Mama adalah seorang tenaga medis yang bekerja disebuah fasilitas kesehatan yang ada disini. Sedangkan Kak Ashana dia adalah seorang penulis lepas, dia memilih untuk menjadi seorang penulis dibanding melanjutkan sekolahnya. Kak Ashana sempat berkuliah untuk menjadi seorang tenaga medis seperti Mama namun berbeda bidang, sebenarnya Kak Ashana tidak ada ketertarikan sama sekali, namun kata Mama saat itu jurusan ini akan banyak orang yang membutuhkan dimasa depan.

Tapi karena tak betah, ia hanya bertahan selama dua tahun. Dan kembali menulis, dia memang suka menulis sejak dibangku SMP. Selama dia menulis sudah ada dua buku yang diterbitkan.

Aku sepertinya terlalu banyak bercerita tentang keluargaku dibanding diriku sendiri, aku tak begitu pandai mendeskripsikan diri. Tapi aku bisa mendeskripsikan orang lain.

•••

"Aira?!" pekik mama yang sudah berada di depan rumah sambil memanaskan mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aira?!" pekik mama yang sudah berada di depan rumah sambil memanaskan mobil. Mobil ini diberikan oleh Ayah, sebelum mereka berpisah. Dia sudah berusia 5 tahun, seumuran dengan usia peliharahan milik teman Aira.

"Sebentar!" Aira baru saja selesai bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya, sekolahnya tak jauh dengan tempat mamanya bekerja. Jadi setiap pagi mereka akan berangkat bersama.

"Kak, kita berangkat!" kata Aira membuka pintu kamar kakaknya Ashana yang masih tertidur. Saat Aira dan Mama pergi, Ashana hanya sendiri dirumah. Setiap harinya ia terus memikirkn tentang kelanjutan cerita yang ia buat untuk nantinya ia kirimkan ke penerbit. Tak jarang Ashana bertanya pada Aira, walaupun terkadang tak menemukan jalan keluar.

━ Dear SemestaWhere stories live. Discover now