- Enam

26 19 1
                                    

Secercah cahaya masuk melalui ventilasi dari sebuah ruang dengan suasana yang begitu hangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Secercah cahaya masuk melalui ventilasi dari sebuah ruang dengan suasana yang begitu hangat.

Hari ini adalah hari libur, hari yang paling ditunggu oleh sebagian pelajar diseluruh belahan bumi bagian manapun.

Karena hari libur Aira dapat bangun lebih siang, tidak seperti biasanya ia harus bangun sebelum matahari terbit tapi hari ini ia bebas untuk bangun jam berapapun itu.

Mama juga tak mempermasalahkan jam berapa anak-anaknya untuk bangun. Tapi, bukan berarti Mama membiarkan 100% hari mereka untuk tidur.

Gadis dengan rambut warna hitam panjang itu, perlahan mulai membuka matanya.

Ia mulai mengambil posisi duduk dengan wajah yang masih terlihat mengantuk.

Aira perlahan mulai mengembalikan kesadarannya. Kedua mata gadis itu memicing ketika melihat ke arah jendela.

Ia mulai beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan mendekati ventilasi satu-satunya yang ada diruangan ini.

Tangannya menggeser tirai dan secara perlahan ia membuka jendela.  Ia memejamkan kedua netranya, membiarkan angin itu masuk ke dalam ruangan dan menerpa wajahnya.

Terdengar kicauan burung dipagi hari yang gemar sekali bernyanyi. Suasana pagi hari saat libur adalah yang terbaik. Tak ada yang bisa menandingi.

Aira merasakan perutnya berbunyi serta sedikit rasa sakit dibagian yang sama, sepertinya sudah waktunya ia pergi ke bawah untuk sarapan.

Gadis itu mengambil sebuah ikat rambut berwarna hitam dan mulai mengepang secara sederhana rambut panjangnya lalu ia beranjak dari sana.

Di dapur sudah tersedia beberapa menu sarapan, Aira tak lupa mengambil sebuah gelas kaca dan menuangkan susu dingin yang berada kulkas.

Tangannya mengambil dua buah roti tawar dan mulai mengolesi roti itu dengan selai nanas.

Matanya mulai mencari-cari keberadaan Mama dan Ashana. Apakah mereka pergi keluar? Biasanya Mama dan Ashana akan pergi ke pasar disaat hari libur.

"Kemana ya mereka?" tanyanya sembari melihat ke arah sekeliling.

"Ah!" Aira teringat tentang Mama yang berniat untuk memperbaiki dan memindahkan beberapa tanaman bunga miliknya ke tanah.

Aira segera menghabiskan roti dan susu miliknya, ia bergegas untuk menemui Mamanya yang berada dibagian rumah sebelah timur.

Disana terdapat taman bunga kecil yang dihias sendiri oleh Mama. Beberapa bunga yang ia dapatkan dari tetangga.

Kata Mama setelah mereka melihat halaman rumah yang penuh dengan bunga dan terlihat sangat terawat, beberapa tetangga memberikan sedikit bunga yang mereka miliki pada Mama.

"Baru bangun?" tanya Mama dengan kondisi tangannya yang masih kotor.

"Iya."

"Udah sarapan?" tanyanya kembali sambil memasukan sebuah bunga ke dalam tanah yang sidah dilubangi.

━ Dear SemestaWhere stories live. Discover now