Incident In The Changeroom

27.9K 1.9K 17
                                    

Semburat hangat cahaya mentari menyambut Ratu saat baru saja memasuki kawasan gedung sekolah. Dari belakang, El dan teman-temannya yang juga baru tiba berjalan menghampiri lalu menyamai langkahnya untuk masuk beriringan.

"Lo berangkat pake apa ke sini?" Tanya El begitu mereka melangkah memasuki lobi.

Ratu lantas menoleh, menatap kehadiran para gadis populer itu. Astaga, padahal ini masih pagi.

"Gue pake MRT," jawab Ratu singkat.

"Mulai besok lo berangkat sama gue aja. Mana sini ID lo?" Pinta El sambil merogoh handphone dari sakunya, bersiap mengetikkan sesuatu.

"ID apa, El?"

Yang ditanya pun menoleh dengan ekspresi malas, "iMessage,"

"Gue gak pake, gue pakenya WA."

Ratu memamerkan handphone dari saku bajunya. Sebuah ponsel android buatan China dengan case gliter yang layarnya sudah banyak baret sana-sini. Sedangkan El hanya melongo melihat tingkah cewek itu. Seperkian detik kemudian ia pun berdecih.

"Nevermind." Tandasnya. "Besok gue jemput ke rumah, lo harus siap sebelum jam 6.15, jangan bikin gue nunggu lama." Ujar El final.

Belum sempat Ratu menjawab, El dan teman-temannya sudah lebih dulu membawa Ratu pergi. Namun bukan ke kelas, mereka malah menggiring Ratu ke ruangan jurnalistik.

"Kita ngapain ke sini?" Tanya Ratu bingung.

Pertanyaanya langsung terjawab beberapa saat kemudian saat El membukakan pintu di pojok. Sebuah ruangan yang seharusnya menjadi ruang arsip data jurnalistik disulap menjadi tempat yang cozy. Ada sofa nyaman, AC, televisi, layar proyektor, bahkan konsol video game. Ratu baru tahu ada ruangan seperti ini di sekolah.

"Whooa, look who they found."

(Wahh, liat siapa yang mereka bawa.)

Di dalam sana terdapat Gamma⎯teman sekelasnya juga 2 cowok di kelas sebelah, Sam dan David. Mereka terlihat antusias begitu melihat kehadiran Ratu.

"Selamat datang Ratu, silakan duduk," Sam lantas bangkit berdiri. Ia menepuk-nepuk bekas tempat duduknya lalu mempersilahkan cewek itu untuk duduk di sana.

Begitu Ratu mendudukkan diri, tanpa basa-basi El mengeluarkan buku tugasnya. Lembaran soal pilihan ganda biologi yang berjumlah 50 soal. Kertas itu terlihat belum terisi sama sekali padahal harus dikumpulkan siang ini.

"Kerjain tugas bio gue ya Rat, tolong." Meski mengucapkan tolong, namun ucapan El lebih dominan seperti perintah.

"Haha easy girl. On point banget, kasian anak baru." Celetuk David yang tengah menyesap rokok elektriknya.

Ratu terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menuruti perintah gadis itu. Tanpa banyak bantah ia mengeluarkan lembar tugas miliknya lalu menyalin semua jawaban di sana ke lembar tugas milik El. Ini memang sama sekali bukan Ratu. Ia bukanlah gadis lemah yang akan diam saja saat diperlakukan semena-mena.

Tapi keputusan gegabah jika ia mencoba melawan El dan segala kekuasannya. Yang bisa Ratu lakukan hanyalah menurut. Setidaknya untuk saat ini, sampai ia menemukan cara bagaimana mengalahkan El tanpa membuat dirinya sendiri terancam.

"Selesai. Gue ke kamar mandi dulu."

10 menit kemudian Ratu selesai. Ia menyerahkan lembar tugas El yang sudah terisi lengkap lalu beranjak pergi dari sana.

"Oke, gak usah balik lagi sampe bel masuk." Seru El sebelum gadis itu menghilang di balik pintu.

Sedangkan teman-temannya hanya tertawa menanggapi, "girl, that's kinda rude."

HierarkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang